Menjawab Tuduhan - Dimana Dalil Yesus lahir 25 Desember?

Pada tulisan kali ini, saya akan menjawab tuduhan dari salah tafsir sesuai video yang beredar di medsos. Perlu diketahui jawaban ini berdasarkan sisi apologetis. 

Disclaimer: Bagi saudara/i yang menganggap ini terkesan dangkal karna memang hanya diperuntukkan pembelaan iman. Di bagian ini pula saya membahas sesuai kajian Kristen tanpa menyinggung yang lain.

Anda dapat menonton video tuduhan dari link berikut: chanel Mualaf Center Aya Sofya. Seru!! Yang dapat dalil Yesus lahir 25 Desember: Berhadiah Liburan ke Qatar.

Inti dari Video: "Dimana dalil Yesus lahir 25 Desember? Itu semua kebohongan Gereja. Jangan mau mengatasnamakan toleransi padahal kebohongan semua selama beribu-ribu tahun." (Parafrase Penulis)

Pembahasan: 
Chanel yang satu ini memang begitu getol dalam "menyerang" iman Kristiani. Sungguh, mereka lebih sibuk dan peduli mengurus "dapur" orang lain ketimbang akidah mereka sendiri. Seperti biasanya, di bulan Desember yang paling banyak diangkat ialah kelahiran Yesus. 

Natal digugat (seperti istilah bu Rita Wahyu), dimulai Natal hari lahir dewa pagan, Natal tidak ada dalam Alkitab, Yesus tidak lahir di kandang domba tapi di bawah pohon korma, tidak mu gkin domba digembalakan pada musim dingin dan sebagainya. 
Karna begitu luas pembahasan, meski begitu semua itu dapat dijawab satu per satu. Hanya memang memerlukan ruang tulis di lain waktu. 

Dengan demikian melalui tulisan ini, Penulis akan menjabarkan kebenaran tanggal 25 Desember sebagi kelahiran Yesus yang sudah dirayakan lama dan tepatnya. Akan saya buktikan bahwa Natal Yesus Kristus dirayakan lebih dahulu sebelum Natalis Sol Invictus (Kelahiran Dewa Matahari yang tak terkalahkan), dewa orang Romawi. 

Pertama-tama seperti biasa kita akan mengoreksi narasumber tersebut. Dimulai pandangannya tentang Alkitab dan kedua tentang Natal itu sendiri.

(1) Alkitab bukan buku biografi yang ditulis pada jaman sekarang. 
Orang cenderung kritis (menilai) Alkitab secara tidak adil, hanya karna ingin menjatuhkan ketidakbersalahan Alkitab. "Mana buktinya di Alkitab secara tertulis, Yesus lahir 25 Desember?" Kata mereka.

Seorang Teolog bernama Pitre dalam The Case of Jesus menjelaskan bahwa Injil yang ditulis berdasarkan biografi kuno yang sejaman dengannya. Konstruksi yang termuat meliputi: (a) kehidupan dan kematian individu tersebut; (b) tulisannya memuat banyak kejadian tidak berurutan; (c) namun kejadian itu benar-benar terjadi dan disaksikan dengan penekanan dalam kitab tersebut (bukti lih. di Injil Luk 1:1-4 dan Yoh 21:20-24). 

Lukas 1:3-4 (TB) "Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar."

Jadi, Alkitab adalah buku biografi yang ditulis di abad awal, yang penulisannya sama dengan karya tulis jaman tersebut. Pitre menegaskan Prolog Rasul Lukas sama dengan ditemukan dalam tulisan kuno, layaknya Herodotus, Thycudides, dan Josephus. Ini membuktikan bahwa Alkitab bukan saja buku Iman kepercayaan Kristiani, Alkitab juga adalah buku sejarah. Jelas sekali isinya terkonfirmasi secara historis. 

(2) Kelahiran Yesus merupakan fakta sejarah. Fakta ini tentu dapat dikroscek, karna Kristianitas berdiri dan berjalan dalam sejarah. Marbun dalam jurnalnya Studi Historis tentang Tanggal Kelahiran Yesus, ia mengumpulkan 7 sumber tertua yang merujuk kepada 25 Desember adalah Natal juruselamat. Marbun bukan saja mengumpulkan bahkan melakukan kritis sumber, dan interpretasi studi sejarah. 

Berikut penulis meringkas sumber-sumber itu:
(a) the Apostolic Constitution (70M), merupakan kompilasi naskah para Rasul dan bapa gereja tahun 70 - 250 M;
(b) Festa Christianorum (115-181 M) yaitu tulisan Rodolpo Hospiniano yang merujuk ke Theofilus dari Kaesarea. 
(C) Advesus Haeresis (160-202), salah satu mahakarya dari Irenaeus adalah cucu murid Yohanes. Yang memiliki rantai berkesinambungan dari Polikarpus yang merupakan murid Rasul Yohanes (murid langsung Yesus). 
(D) Disdacalia Apostolorium Syriae (189), catatan para rasul dan bapak gereja dalam bahasa Koptik adalah salah satu dokumen tertua yang terdapat di Alexandria.
(E) Iulius Africanus Chronographiae (220), seorang ahli chronografer dan bapak Gereja menggunakan Alkitab sebagai kronologi sejarah dan tradisi Yahudi. 
(F) Hyppolytus of Rome’s Commentary on Daniel (170-275)
Bapak Gereja Hipolitus juga murid dari Irenaeus seperti yang dijelaskan di atas. Tulisan Hipolitus ini merupakan tafsiran kitab Daniel yang memuat tentang kelahiran Mesias.
(G) Liber Pontificalis (274) adalah catatan tertulis para Paus Roma yang dikumpulkan selama berabad-abad. 

Dari ketujuh dokumen ini, semua punya satu suara bulat yaitu kelahiran Yesus pada tanggal 25 Kislev atau 25 Desember (Gregorian) atau 6 Januari (Julian). Dapat dipastikan bahwa gereja merayakan Natal lebih dahulu sebelum 274 M, jauh sebelum jatuhnya hari Pagan yang diresmikan oleh Kaisar Aurelia tahun tersebut. Marbun menyimpulkan natal telah dirayakan 239 tahun sesudah Penyaliban Yesus. 

Harap diperhatiman pula perayaan Natal jaman Romawi berbeda dengan jaman sekarang. Tukar menukar kado, ibadah di gereja, pohon natal, pernak pernik dan ornamen Natal lainnya. Tidak! Sejarah Kristianitas mencatat penganiayaan di bawah Romawi begitu ekstrim, keji dan tidak manusiawi, sehingga mereka harus menyingkir untuk beribadah di ruangan bawah tanah (katakombe). 

Pembuktian 25 Desember sebagai hari Natal. Buktinya ada dalam Injil yang ditulis Rasul Lukas sudah menuliskan dengan jelas. Ada tiga plot kejadian yang dapat membantu kita menelusuri tanggal 25 Desember tersebut:
(1) Rombongan Abia. 
Lukas 1:5, 8, 23-24 (TB) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. 
Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. 
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:

Rombongan Abia melakukan pelayanan di Bait Suci pada minggu ke 8. Berdasarkan tulisan Sarapanpagi Biblika, rombongan Abia itu bertugas di tanggal 15-21 Tishri (setara 27 Sept - 3 Okt). Imam Zakharia diyakini melayani pada tahun 6 SM. Setelah Imam Zakharia pulang, dicatat beberapa lama kemudian Elisabet mengandung dan selama lima bulan tidak menampakkan diri; (Lih. Sarapan Pagi Biblika - Natal Digugat)

(2) Pertemuan Elisabet dan Maria.
Lukas 1:26 (TB) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 

Lukas mencatat bahwa pertemuan Elisabet dan Maria pada saat usia kandungan Elisabet masuk bulan keenam. Nah, saat inilah Maria mulai dibuahi oleh Roh Kudus.
Jika 21 Tirshi jatuh 3 Oktober 6 SM ditambah 6 bulan berarti masuk bulan 15-21 Nisan atau 22-28 April 5 SM pada perayaan Paskah. 
Dari patokan bulan April inilah, ditambah 9 bulan maka tepat pada tanggal 25 Kislev atau 25 Desember kelahiran Yesus, Sang Juruselamat. Pada tanggal 25 Desember tepat umat Yahudi merayakan Hanukkah di bait suci peristiwa yang ditulis pada Luk 2:22-40;

(3) Heroes Agung mati
Satu momen yang dapat menentukan tahun jalah kematian Herodes Agung tahun 4 SM. Maka Yesus harus lahir sebelum Herodes Agung mati yaitu pada tahun 5 SM, berdasarkan tradisi Imam Zakaria yang melayani pada tahun 6 M. 
Jadi, semua tulisan Injil Lukas ini dapat dibuktikan kebenarannya. 

Sebenarnya masih banyak aspek lain pembuktian seperti bintang Betlehem, Sensus Kirenius, tahun pemerintahan Kaisar Agustus, tulisan Josephus. Mengingat tujuan dari tulisan ingin dibuat seringkas mungkin. 

Maka, penulis rasa cukup hingga di sini. Oh iya, mengenai salju di Bethlem bulan Desember itu salah kaprah karna ini bukan Eropa. Musim dingin di sana berbeda di Eropa yang turun salju. (Lih: Tentang Gembala Domba Musim Dingin ) Jadi tidak heran mengapa gembala domba masih menggembalakan domba-dombanya.

Kesimpulan: Yesus Kristus sang Juruselamat lahir 25 Desember 5 SM. Bukan karna mengadolsi hari raya pagan, melainkan Bangsa Romawi mencoba "menindis" Kristianitas yang berkembang saat itu. Sumber sudah jelas baik Alkitab dan catatan Gereja serta sejarah, kembali kepada kita mau belajar dan membaca kemudian percaya atau menolak mentah-mentah. Kebenaran selalu berdiri di atas kebenaran bukan ketidakbenaran. 

Bagi penulis, Kelahiran Yesus adalah jalan dan hidup orang percaya kepada-Nya agar tidak tersesat dan dapat berbalik kepada Allah Bapa. Maukah anda percaya pada-Nya? 

Salam berkat dari Bapa, Putera dan Roh Kudus. Allah yang Esa. Amin

Bacaan lebih lanjut: 
1. Brant Pitre, The Case of Jesus, IMAGE: New York, 2016
2. Rita Wahyu, Sarapanpagi Biblika - Natal Digugat, 28 Des 2020. https://www.sarapanpagi.org/natal-digugat-menjawab-fitnah-musiman-setiap-desember-vt11477.html#p73637 
3. De Caro, L., La 
Greca, F., & Matricciani, E. (2022). Dating 
the Birth of Jesus Christ on Hanukkah. Open 
Journal of Social Sciences, 10, 304-317.
https://doi.org/10.4236/jss.2022.1010020
4. Tolop Oloan Marbun, Studi Historis tentang Tanggal Kelahiran Yesus Kristus, LUXNOS, 9(1), 2023
5. Gusto Gonzales, Sejarah Kristianitas: Gereja mula-mula hingga Reformasi, Jakarta: STT Amanat Agung, 2023. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis