Refleksi - Pengajaran Turun Temurun (Ulangan 4:39-40)
Pagi ini saya mengurus berkas untuk Akta Kelahiran anak saya yang pertama. Masih jelas dan segar di ingatan saya bahwa perawat di rumah sakit, menanyakan berulang kali tentang agama kepada saya.
"Bapak agama apa? Tanya perawat. "Katolik di KTP, tapi Kristen" jawab saya. "Ibu Kristen juga?" Lanjutnya. "iya Kristen juga".
"Anak bapak agamanya apa jadinya?" perawat sambil mencatat di kertas dan menunggu jawab saya.
Pada pertanyaan terakhir "anak bapak agamanya apa?" itulah saya masih terngiang-ngiang sewaktu mengurus Akta Kelahirannya. Merupakan tanggung jawab yang besar mengajar dan mengarahkan anak akan iman yang benar. Bukan saja sebagai iman warisan, tapi ia harus bertemu dan mengalami langsung iman itu. Karena mengajar dan mengarah tidaklah cukup, ia sendiri yang harus mempersaksikan keajaiban Allah melalui Kristus di kehidupannya.
Ulangan 4:39-40 (TB) Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."
Melalui dua ayat di atas terdapat dua pelajaran yang dapat diambil:
(1) Penghormatan
Menghormati pencipta bukanlah hanya suatu ajakan melainkan suatu keharusan. Penghormatan akan TUHAN (Adonai), Allah Israellah yang benar inilah menjadi salah satu hukum yang diterapkan di Israel. Hukum ini diberikan Allah sendiri kepada orang Israel. (Ul 6:4-5)
Maka, salah satu tanda orang tua yang hormat ke Allah ialah dengan mengajari anak-anak atau keturunannya. Mengajari bagaimana Allah bertindak membebaskan mereka dari Mesir, dari musuh-musuh mereka dan membentuk hati mereka. Sikap hormat yang sama harus diterapkan dan diajarkan kepada anak mereka. (Ul 6:6-7)
(2) Kesinambungan
Adanya rantai yang tidak terputus, regenerasi akan terus terjadi selama reproduksi manusia berlangsung di muka bumi. Pengajaran yang tepat dan berkesinambungan akan menghasilkan manusia yang benar. Bahkan Allah menjanjikan berkat bagi anak-anak baik umur dan tanah yang dikerjakan. Berpegang kepada perintah dan ketetapan-Nya akan membuat hidup orang Israel menjadi berhasil.
Maka dari dua hal yang dipelajari ini. Penghormatan akan Allah dan kesinambungan pengajaran yang menjadi tanggung jawab orang tua.
Sudah sepatutnya kita mendidik anak memiliki iman yang benar. Bahkan anak haruslah mengalami perjumpaan langsung dengan Yesus Kristus. Sembari keluarga menjadi tempat pengenalannya akan Allah.
Akhir cerita, sayapun memantapkan jawaban kepada perawat itu. "Iya Kristen juga anak saya" jawabku di akhir tanya jawab yang singkat itu.
Dengan menjadi orang tua, kita bertanggung jawab mengajari penghormatan dan mendidiknya dalam Allah secara berkesinambungan.
Komentar
Posting Komentar