Pokok Anggur (1/2)
Ketika kita berbicara orang Kristen harus berbuah. Untuk menghasilkan buah-buah berarti ada sumber nya yaitu pohon. Siapakah sebenarnya menjadi pohon atau kepada siapa kita melekat?
Pertanyaan yang patut direnungkan. Jawabannya menuju kepada satu pribadi Yesus Kristus.
Yohanes secara jelas mencatat perkataan Yesus ini. Yohanes 15:1 (TB) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Allah Bapa adalah pengusaha anggur tersebut, Yesus adalah Pokok Anggur dan kita ini adalah ranting-rantingnya yang menghasilkan buah.
Allah Bapa pengusaha yang menyampaikan Firman (Yesus) sebagai pokok kepada kita manusia (ranting) agar berbuah terus. Itu maksud perkataan-Nya. Lebih jauh, perumpamaan ini ditujukan kepada pendengar saat itu yaitu para orang Yahudi. Yesus menegaskan untuk kita saling berbuah bukan menekankan kepada peraturan ibadah yang ketat.
Maksudnya ialah hubungan kita lebih ditonjolkan, hubungan/relasi yang mengubahkan kehidupan yang berbuah. Sebelumnya goyim/gentiles ini tidak masuk hitungan jemaah Allah sampai mereka dapat melaksanakan hukum taurat. Ternyata peraturan hukum taurat menjadikan orang Yahudi sendiri lebih ganas daripada orang yang tak mengenal Allah.
Contoh: perumpamaan Orang Samaria yang baik hati dengan imam, orang Lewi yang tidak menggubris ada orang yg luka. Kita bisa memandang bahwa ini adalah ajaran kasih ya itu benar.
Tapi yang Yesus maksudkan hubungan dengan pencipta penting. Dan buah dihasilkan dari semua relasi itu.
Komentar
Posting Komentar