Menjawab Tuduhan - Penebusan Yesus masuk konsep Pagan?

Pada tulisan kali ini, saya akan membahas tuduhan dari salah tafsir sesuai video yang beredar di medsos. Perlu diketahui jawaban ini berdasarkan sisi apologetis.

Disclaimer: Bagi saudara/i yang menganggap ini terkesan dangkal karna memang hanya diperuntukkan pembelaan iman. Di bagian ini pula saya membahas sesuai kajian Kristen tanpa menyinggung yang lain.

Anda dapat menonton video tuduhan dari link bersumber Chanel Dondy Tan. berikut: hare gene pagan?? 

Inti dari Video: Karya Penebusan Yesus tidak ada di Perjanjian Lama melainkan terpengaruh Paganisme. Karena mempersembahkan darah manusia untuk penebusan, dan itu berasal dari Paganisme. (Parafrase Penulis)

Pembahasan: 
Di dunia literasi selalu dihebohkan dengan Yesus dan Karya-Nya. Bagi sebagian orang mempertanyakan kebangkitan Yesus mungkin sudah biasa. Maka lain pula di negara kita yang mengartikan kematian Yesus sebagai persembahan ala Pagan. 

Sebenarnya sudah lama tuduhan yang sandingkan ke Kristen sebagai Agama Yahudi versin Pagan. Sebut saja buku karya E. B. Leatherbee berjudul Christian Mythology bercerita kemungkinan cocokologi Kristen dengan agama Misteri. Atau buku Graves Kersey yang berjudul the World Sixteen Crucified Saviors (Christianity before Christ) mengisahkan kumpulan plot cerita yang sama dengan Yesus. Namun dua buku ini, bertujuan mencocokkan apalagi memaksakan keinginan untuk menyangkal dan membiasakan hal yang dikerjakan Yesus saat di dunia. 

Video yang saya kutip merupakan kesalahan berpikir. Dikatakan penebusan dosa menggunakan darah manusia tidak ada di Perjanjian Lama, melainkan itu ajaran paganisme. Mari kita luruskan pemikiran yang bengkok ini.

Bagaimana sebenarnya penebusan dosa dalam pagan?
(1) Penebusan dosa tidak dikenal di dunia Pagan. Melainkan hanya ditujukan untuk menyenangkan dewa-dewi mereka. Hal ini dikuatkan oleh Rives dalam jurnalnya menyatakan tujuan dari pengorbanan manusia pada suku barbar yaitu untuk persembahan dan memuaskan dewa-dewi mereka. Laporan Soni dan Jitendra, kegiatan perkelahian sampai mati ala Romawi (Gladiator) tahun 264 SM juga dianggap sebagai melakukan pemuas kepada dewa dewi. Tetapi ini dilakukan sebenarnya untuk menyenangkan para pejabat di bangsa itu dan sebagai hukuman mati.
(2) Pengorbanan manusia ala pagan, ditujukan untuk dewa mereka saja sebagai contoh Taurian. Suku ini menetap di Crimea, Rives menuliskan mereka mengorbankan manusia pendatang ke daerah mereka untuk dewa mereka. Suku ini bersifat Bar-bar dan ada rumor bahwa mereka kanibal pula. 
(3) Pengorbanan manusia tidak ada di budaya Yunani. Yang benar mengorbankan binatang yang termasuk kategori haram bagi umat Yahudi. Binatang yang dianggap najis atau di luar hukum Taurat, contohnya Babi. 

Pengorbanan manusia sebenarnya terdapat secara implisit dalam Perjanjian Lama. Mari kita lihat di Kejadian 22. Kisah tentang Abraham yang mengorbankan Ishak. Ini nantinya akan menjadi nubuatan karya Mesias di muka bumi. 
Kejadian 22:2 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Kejadian 22:9-12 (TB) Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."  Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Nubuatan ini semacam "bayangan" mengenai pengorbanan Sang Mesias. (Bahasa Teologi = Tipologi) Maka pada Perjanjian Baru, Allah Bapa menyerahkan Anak-Nya yang tunggal di kayu salib. Penebusan ini berlaku karna Ia adalah Anak Domba itu sendiri. Nubuatan ini genap karna Yesus lahir di palungan. 
Lukas 2:11-12 (TB) Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Tipologi atau nubuatan ini dijawab di Ibrani. 
Ibrani 9:12 (TB) "dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal." 

Darah Yesus Kristus yang menjadi perantara bagi kita semua. Pengorbanan sempurna hanya dapat dilakukan oleh Yesus. Hakekat kemanusiaan-Nya yang tak berdosa menjadikan-Nya layak. Dan Ia sendiri yang dengan rela. menyerahkan nyawa-Nya. Ia tidak disokong/diunjuk untuk dipersembahan ramai-ramai layaknya upacara pemotongan kepada dewa-dewi. Berbeda sekali!
Yohanes 10:17-18 (TB) "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Iman Nuel Zai dan Thuan Ong dalam tulisan mereka menegaskan bahwa penebusan Yesus di kayu salib merupakan penggenapan hukum Taurat. Salah satu kutipan kesimpulan jurnal mereka.
"darah yang dimaksud dalam konsep Penebusan mengandung kematian, hal ini dapat terlihat gambarannya dalam hukum kesucian dan penggenapannya dalam penyaliban Yesus Kristus". Darah suci yang hanya dapat dilakukan oleh Mesias, Yesus, Sang Anak yang adalah Firman yang Hidup. 

Terakhir, mengutip dari Josh McDowell dalam bukunya yang terkenal dan masif, Evidence that Demands Verdict. 
Ada 5 alasan mengapa Kekristenan tidak dipengaruhi Paganisme:
1. Kekristenan lahir dari Yudaisme. Selalu dan selalu berprinsip Monoteisme bahkan lebih dalam yaitu monoteisme Trinitas. Penghayatan ini akan kita bahas lain kali di posting-an lain ya. 

2. Perbedaan jauh antara Agama Misteri dengan Kekristenan. Kebangkitan menjadi perbedaan yaitu kebangkitan tubuh yang telah mati. Agama Misteri juga tidak mempercayai suatu kematian dapat menebus manusia lain. 

3. Kita lupa bahwa cerita agama Misteri tidak dapat dibuktikan sejarah. Sedangkan Yesus hidup, mati dan bangkit dapat dibuktikan sejarah. Baik Kristen maupun di luar Kristen.

4. Justru agama Misteri yang dipengaruhi okeh Kekristenan, bukan sebaliknya. Hal ini dibuktikan tidak ada bukti Prima facie tentang kematian dan kebangkitan Yesus yang memiliki kontruksi Mitologi. Semua berbasis historis sedangkan mitologi tidak.

5. Keunikan dari kematian Yesus: (a) Dewa pagan tidak mati untuk pengorbanan; (b) Yesus mati untuk dosa semua orang; (c) Yesus hanya mati sekali (sedangkan dewa agama misteri mati berulang kali); (d) kematian Yesus merupakan fakta sejarah dan (e) Yesus mati dengan sukarela. 

Itulah mengapa Kekristenan tidak ada hubungan dengan Paganisme. Buktinya terlalu kuat untuk disangkal, hanya orang-orang yang tidak mau belajar dan keras kepala berasumsi masih memegang pendapat tersebut. Yesus mati sebagai korban tebusan tidak menggunakan prinsip Pagan. Melainkan Ia menyerahkan sendiri nyawa-Nya. 

Kesimpulan: Kematian tubuh Yesus tidak berhubungan dengan Pagan. Budaya Pagan pun tidak mempersembahkan manusia sebagai korban penebus hanya sebagai korban yang menyenangkan. Dewa-dewinya pun hanya patung dan buatan tangan manusia. Kematian Yesus yang dapat diuji kesejarahannya kokoh berdiri menjatuhkan klaim yang salah itu. Darah Yesus sebagai penebusan yang sempurna sebagai pendamaian dengan Allah Bapa. Ia sukarela, peristiwa historis, dan diterussampaikan oleh Gereja-Nya hingga hari ini dengan tidak ada perbedaan. 

Bacaan lebih lanjut: 
1. Marcel Simon, Early Christianity and Pagan Thought: Confluences and Conflicts, Religious Studies, 9(4), 1973 doi: 10.1017/S003441250000706X
2. J. Rives, Human Sacrifice among Pagans and Christians, The Journal of Roman Studies, 85(1995). Https: jstor.org/stable/301058
3. Josh McDowell and Sean McDowell, Evidence that Demand Verdict, Nashville: Thomas Nelson Pub, 2017.
4. Ong, Thuan, and Imanuel Zai. "Memahami Konsep Penebusan Dalam Hukum Taurat Dan Penggenapannya Dalam Diri Yesus Kristus." Jurnal Teologi Pondok Daud 6.1 (2020): 1-7.
5. Anubhav Savi and Jitendra, sacrifice of Humans and Animals in Religious Practice, IJIREM, 9(1), 2022
6. Tuan, Yoram HA, and Abad Jaya Zega. "Penebusan Hanya Oleh Darah Anak Domba Allah (Yesus Kristus) 1 Petrus 1: 18-19." Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral 2.2 (2023): 01-11.


Salam berkat dari Bapa, Putera dan Roh Kudus. Allah yang Esa. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis