Menjawab Tuduhan - Apakah Injil itu Alkitab?


Pada tulisan kali ini, saya akan menjawab tuduhan dari salah tafsir dan pemikiran sesuai video yang beredar di medsos. Perlu diketahui jawaban ini berdasarkan sisi apologetis. 

Disclaimer: Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan dangkal namun memang hanya informasi yang diperuntukkan bagi pembelaan iman. Di bagian ini pula saya membahas sesuai kajian Kristen tanpa menyinggung yang lain.

Anda dapat menonton video tuduhan dari link berikut: chanel Ipung Atria 

Detik-detik orang bertanya: Apakah injil itu Alkitab?

Sedikit berbeda dengan tulisan sebelumnya. Saya tidak memberikan inti video tetapi kali ini akan mencoba memberikan tanggapan per kalimat. Jujur saja, sangat mengecewakan dan masuk ranah tafsir kitab suci agama orang lain. Maka dari itu, saya coba mengomentari tiap transkrip. 

Ust Ipung Atria biasanya banyak direaction oleh chanel Andrey Thunggal. Ust ini pula yang sering bersama dengan Ust Kainama dan sebagainya. Menggembar gemborkan tentang Kristen, terutama mengobok-obok Kitab Suci seenaknya. Kristolog yang disematkan cuman klaim saja. Tafsir seenak sendiri, menggunakan tolok ukur keyakinan yang berbeda. Seperti beli obat tapi nyebutin harus sama dengan merek yang dia punya. Lebih baik buat pabrik sendiri.

Menariknya ini isu-isu sentral yang sudah lama dijawab. Mari kita mengulang supaya memberikan masukkan kepada ust Ipung Atria. 

1. Menit 1:27-1:43. "Ada yang menyebut Alkitab Bible atau biblos, ada yang menyebut injil". Kami umat Kristen Katolik tahu benar Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan penggenapannya di Perjanjian Baru. Bible atau biblos dicap dari teman-teman yang bersebrangan dengan kami. 

Kekristenan segala abad sejak gereja berdiri hanya memiliki 4 Injil kanonik. Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Meski secara etimologi, Injil berasal dari kata Euanggelion (Arabisasi= Injil) yang berarti kabar baik. (Lih. Sarapanpagi Injil dan Kitab Injil) Semua berita atau kabar baik ini termuat dalam Perjanjian Baru. Hanya saja sebutan injil mengacu kepada injil kanonik (injil berotoritas, berwibawa, dipercaya) oleh gereja sepanjang abad. Keaslian dan keotentikannya. 

Sangat berbeda dengan apa yang disebutkan oleh Ust Ipung tersebut. Injil = kabar baik yang dipersaksikan dalam Injil Kanonik mengenai karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus. Penebusan dosa bagi dunia. 

2. Menit 1:47-2.00. "dua nama ini Alkitab sama Injil adalah nama yang disematkan agar orang Islam mau dekat dengan Kristen eh maksudnya dengan Alkitab." Di sini Ust Ipung Atria melakukan penggiringan opini bahwa Alkitab dan Injil seperti dua buku yang berbeda. Padahal salah, Injil terdapat dalam Alkitab. Abad 1 M adalah kebangkitan Kristianitas yang terus berkembang. Kemudian Abad 7M barulah Agama anda lahir. Coba lihat dekat dengan Alkitab bagaimana kalau jaraknya terpaut 6 Abad. 600 tahun. Bayangkan sesat pikirnya.

Untuk menunjukkan diri benar harus mempersalahkan orang lain. Mengapa tidak membuktikan kebenaran sendiri?

3. Menit 2:21-2:28 "Alkitab dan nama Injil disematkan supaya orang Islam itu mau menerima Kekristenan." Meski kami memang menjalankan Amanat Agung tapi kami tidak ada sangkut paut dengan agama apapun. Karna Injil untuk semua suku bangsa dan bahasa. Sekali lagi ini sesat pikir yang menggiring pada penafsiran liar.

4. Menit 2:31-2:37 "yang benar sebenarnya itu bible atau biblos yang artinya catatan-catatan." 

Dalam 2 Tim 3:16, 2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Loba dalam jurnalnya menjelaskan bahwa diilhamkan Allah berarti dihembuskan oleh Roh Kudus. Maka Alkitab Kristen ialah berasal dari Roh Kudus yang adalah roh Allah (Adonai = Tetragrammaton bukan merujuk ke Allah yang lain). 

2 Petrus 1:20-21 (TB)  Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,

sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Ust Ipung tidak cermat membaca bahwa kitab suci tidak boleh ditafsirkan seenak sendiri. Dalam konteks Surat Petrus kepada para pengajar sesat dan guru-guru palsu. 

5. Menit 3:01-3:06 "pertanyannya ini ada injil yang mana Bapak Ibu ini yang menjadi kabur".

Kalau anda tidak suka dengan data sejarah kitab suci. Ya saya berikan data di luar biblikal yang masih dekat dengan abad 1. 

Sumber: Brant Pitre, the Case of Christ.

6. Menit 3:40-3:47 "Injil adalah Firman Allah yang disampaikan kepada Yesus Kristus". Umat Kristen menyakini Injil adalah kabar baik. Firman Allah yang menjadi daging ya Yesus Kristus (inkarnasi). Baik Firman Allah tertulis dalam Kitab maupun menjadi daging, ini menunjukkan Allah dalam Kristen berhasil membuktikan eksistensi. Bukan harus diakui dahulu baru jadi Allah?

7. Poin terakhir sebelum saya menutup postingan pertama. Karna begitu banyak kesalahan berpikir sosok satu ini. 

Menit 3:49-4:20 "Injil yang dipegang sekarang tidak ditulis oleh murid-murid Yesus justru injil yang ditulis oleh orang yang sering bertemu Yesus tidak dipakai atau Apokrifa, injil Tomas dan Injil Barnabas" 

Ini menggelikan sekali. Seakan-akan Beliau lebih tahu dapur dan resep orang lain hanya melihat makanan tanpa menyicipi. Injil jelas ditulis oleh murid Yesus (lihat pada gambar yang sudah disajikan di atas). 

Injil Tomas merupakan injil gnostik, yang ditulis abad kedua setelah semua Injil dan surat Paulus ditulis. Tidak ada bukti bahwa injil ini dikutip oleh murid awal. 

Darrell Bock dan Daniel Wallace dalam buku Upaya Budaya Populer Mendongkel Yesus dari Takhta-Nya jelas membuktikan Injil Tomas menyatakan Yesus tidak bernubuat, tidak mati bagi dosa kita, dan tidak menerima penyembahan atau percaya kepadanya. Ini jelas injil yang bertabrakan dengan Sinoptik. Bukti kuat ialah injil Thomas mencatat Yesus hanya mengajar kepada satu orang dan murid-murid lain dikatakan harus mencari ilmu sendiri. Karena bagi aliran Gnostik, memikiki pengetahuan berarti memiliki keselamatan. Ini bertolak belakang dengan injil Kanonik. Bock dan Wallace menyatakan Injil Tomas tidak berdasarkan tradisi pengajaran Yahudi-Kristen. Pengajaran Yahudi tidak diberikan sembunyi-sembunyi. 

Bambang Noorsena dalam buku Telaah Kritis atas Injil Barbanas, buku ini tipis tetapi informasinya bersifat "daging". Noorsena menjelaskan injil Barnabas tidak otentik. Ditulis jauh setelah kanonisasi Alkitab. Tulisan ini tidak lebih tua dari tahun 1575, ditulis oleh seorang Spanyol bernama Mustafa de Aranda. Banyak kesalahan sejarah, peta bumi, keagamaan, filsafat skolastik dan sebagainya. Salah satu kesimpulan Noorsena adalah buku karangan yang berjudul "injil Barnabas" layak disebut pamflet propaganda anti Kristen yang tidak fair. Tidak dapat disejajarkan dengan kitan injil. 

Kesimpulan sementara: sesat pikir akan penjelasan Ust Ipung Atria terhadap iman Kristen benar-benar parah. Tingkat keparahannya sampai menafsirkan dan memberikan sejarah yang salah. Anakronisme. Sudah banyak buku yang menjelaskan perkara yang diangkat Beliau, maka harus terus belajar. Kita akan melanjutkan pada bagian kedua. 

Salam berkat dari Bapa Putera dan Roh Kudus.

Allah yang Esa.

Amin.


Bacaan lebih lanjut:

1. Bambang Noorsena, Telaah Kritis atas Injil Barnabas: asal usul, historisitas, isinya, Yogyakarta: ANDI, 1990.

2. Craig Evans, Merekayasa Yesus, Yogyakarta: ANDI, 2007 

3. Darrell Bock dan Daniel Wallace, Upaya Budaya Populer Mendongkel Yesus dari Taktha-Nya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

4. Brant Pitre, The Case of Christ, IMAGE: New York, 2016. 

5. Loba, Klementius Anselmus. "Alkitab: Karya Kooperatif Allah dan Manusia?(Memahami Ajaran Gereja tentang Ilham Alkitabiah)." Studia Philosophica et Theologica 23.1 (2023): 135-155.

6. C. Marvin Pate dan Sheryl L Pate, Disalibkan oleh Media, Yogyakarta: ANDI, 2007.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis