Menjawab Tuduhan - Saksi Yehova Termasuk Kristen Sejati?

Pada tulisan kali ini, saya akan menjawab tuduhan dari salah tafsir dan pemikiran sesuai video yang beredar di medsos. Perlu diketahui jawaban ini berdasarkan sisi apologetis. 

Disclaimer: Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan dangkal namun memang hanya informasi yang diperuntukkan bagi pembelaan iman. Di bagian ini pula saya membahas sesuai kajian Kristen tanpa menyinggung yang lain.

Anda dapat menonton video tuduhan dari link berikut: chanel Ipung Atria

Banyak Yang Tidak Tahu!! 25 Desember: Peringatan Festival Dewa Pertanian.

Pembahasan: 

Video kali ini Ust Ipung Atria bersama Ibu Indri, seorang yang berganti keyakinan. Yang sebelumnya Saksi Yehova menjadi seperti di Video. Sebenarnya saya sudah menjawab tentang seputar 25 Desember terutama tentang perayaan Pagan. 25 Desember Tanggal Lahir Yesus

Kesempatan kali ini ada pernyataan yang menarik dan mengeryitkan kening saya. Mengenai "Kristen sejati yang tahu ini hanya Saksi Yehova" (Menit 12:39-12:42)  Saya hampir tidak percaya. Ya, benar ibu Indri yang mengatakan hal demikian. Ia memang mantan dari jemaat saksi Yehova. 

Untuk itu tulisan berikut ini akan menjawab benarkah Saksi Yehova itu Kristen sejati? Saya ingatkan bahwa saya tidak turut campur urusan pindah memindah keyakinan. Silahkan saja, sah-sah saja. Itu adalah Hak Asasi tiap manusia. 

Tetapi tolong! Jangan berikan informasi yang salah dan ngawur. Apa yang diberitakan dan disampaikan melalui video itu salah besar. Maka saya tergerak memberikan respon.

Melalui tulisan ini, kita akan membatasi beberapa hal yaitu bagaimana pandangan Saksi-saksi Yehuwa/Yehova (selanjutnya disingkat SSY) dan Ortodoksi Kristen mengenai Alkitab, Yesus, dan Trinitas. Ketiga nya akan dibahas singkat padat dan lugas untuk mengantar pembaca mengerti dan penulis membuktikan bahwa SSY BUKAN Kristen sejati. 

Bersesuaian dengan Pdt Yoas Adiprasetya dalam kesempatannya memberikan kuliah umum Allah Trinitas: Sebuah Pengantar, Doktrin fundamental Kekristenan mencakup Trinitas dan Dwinatur Yesus yang dicatat dalam Alkitab. 

Sebelum itu, Penulis memperkenalkan sedikit tentang sekte Saksi-saksi Yehuwa/Yehova (Inggris "Jevohah's Witenesses") Sekte Kristen satu ini didirikan oleh Charles T. Russell (1852-1916), sebelumnya bernama Watchtower Bible and Tract Society. Berganti nama menjadi saksi-saksi Yehova pada tahun 1931. Mereka menerima Alkitab sebagai kitab yang otoritas dengan terjemahan sendiri, yang dikenal New Bible Translation (1961). Mereka menekankan "God’s proper name" (YHWH - Tetragrammaton; empat huruf suci), saksi mata menyebutnya Yehuwa/Yehovah atau Jehovah.

Mereka mengklaim diri mereka pengikut YHWH, yang mana Nama ini adalah Allah orang Israel. Padahal sejatinya orang Israel tidak pernah menyebut atau melafalkan nama itu secara langsung. Kemudian, aliran SSY menolak Trinitas karena mengandung politeisme, bahkan menolak keilahian Yesus dan Roh Kudus. 

Baba Shenouda III, seorang Paus Gereja Koptik dalam pembukaan bukunya The Heresy of Jevohah's Witenesses menyebutkan SSY ini gabungan doktrin ala Arius bahkan lebih buruk dari Arius. 

Ayat-ayat yang mereka gunakan antara lain: 

a. YHWH, Nama-Nya (Maz 84:18,19, NWT)

b. Yesus adalah suatu ilah di bawah Allah Bapa(Yoh 1:1, NWT)

c. Yesus ciptaan yang sulung (Kol 1:15; Why 3:14, NWT) dan banyak lainnya hanya untuk kepentingan umum saja. 


Lebih lanjut, mengenai pandangan SSY dan Ortodoksi Kristen masing-masing:

1. Pandangan SSY terhadap Alkitab

Meski mereka menerima Alkitab sebagai buku suci mereka. Namun, Sekte ini Membuat terjemahan baru. Terjemahan ini bernama New World Translation (Terjemahan Dunia Baru). Buktinya mereka mengubah terjemahan LORD/TUHAN dalam Alkitab dengan Tetragrammaton (YHWH). Mereka memaksakan bahwa Yesus bukan Allah. 

Sejarah yang benar mencatat hingga kini, Kristianitas lahir dari rahim Yudaisme. Yesus dan keduabelas murid-murid-Nya adalah orang Yahudi. Maka, penghayatan dan cara memanggil Allah pun sama dengan Yudaisme.

Tetragramaton tidak disebutkan dan tidak dilafalkan. Empat huruf suci ini dilafalkan dalam Adonay, Tuan, Hasyem, dan LAI tepat menyatakan TUHAN. Mengutip dari Bambang Noorsena dalam The History of Allah, alasan Nama ini begitu sakral karena bagi orang Israel: (a) Nama menunjuk kepada pribadi itu; (b) Nama adalah Pribadi yang diungkapkan; (c) Nama adalah Pribadi yang hadir secara aktif.

Penghormatan lebih penting dari sekadar penyebutan. Meski, Nama itu hadir secara aktif menyatakan Diri kepada Musa (Kel 3:14). Namun, kita yang lahir dari Yudaisme sepatutnya memegang tradisi yang sama layaknya Penulis Perjanjian Baru. Tidak membaca langsung apalagi melafalkannya. 

Alkitab SSY diubah sedemikian rupa, sedangkan Alkitab Kristen yang ortodoksi tetap sama dan menggunakannya secara bertanggung jawab dan berotoritas.


2. Pandangan SSY tentang Yesus Kristus

Jurnal Ilmiah dari Rony Ismail menuliskan SSY menganggap Yesus bukan Allah dan hanya sebatas guru kebenaran dan utusan. Yesus suatu pribadi yang diciptakan Allah. Menjadi perantara untuk penciptaan selanjutnya. Sedikit banyak mereka mewarisi paham teologis ala Arius yang sudah ditolak tahun 325 M. 

Dari banyak terjemahan yang diubah-ubah sesuai kesukaan mereka. Salah satu yang krusisl ialah menolak Yesus sebagai Allah yang menerjemahkan Yoh 1:1 secara eisegesis. 

Bahasa Yunani yang benar: 

En arche en ho logos, kai ho logos en pros ton theon kai theos en ho logos

TB versi LAI: 

Yohanes 1:1 (TB) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 

Bambang Noorsena menjelaskan bagi SSY, Allah tidak disertai kata sandang (kai theos en ho logos bukan kai ho theos en ho logos), akibatnya mereka menerjemahkan "The Word was a god". 

Bahasa Indonesia menjadi 

"Pada mulanya Firman itu ada. Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah." Sumber: Yoh 1:1 NWT

Eliman dalam Kritik dan Analisa Pandangan Saksi Yehuwa Tentang Keilahian Yesus menyatakan 'Firman itu bersama-sama dengan Allah' seseorang yang 'bersama-sama' dengan pribadi lain tidak mungkin sama dengan pribadi yang lain itu. Dengan kata lain bahwa seseorang yang sedang bersama-sama dengan orang lain tidak mungkin sekaligus orang itu juga.

Hal inilah yang menyebabkan Saksi Yehuwa gagal memandang Pribadi Yesus setara dengan Allah. Padahal untuk berteologi maka kita berpikir Allah secara metafisik bukan matematis. Tidak dibatasi ruang dan waktu malahan melampaui ruang dan waktu. Lanjut Eliman, jika ditinjau dari sudut tata bahasa Yunani kalimat itu terjemahannya memang "The Word was God" bukan "The Word was a god". 

Akibatnya ada dua yang ilah berbeda yaitu Allah dan Yesus, konsekuensinya mereka harus menerima bahwa ilah mereka ada dua. Bukan satu. Mereka mencoba mempertahankan Monoteisme malah jatuh ke Politeisme. 

Yohanes 1:14 (TB)

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Seperti Yoh 1:14, dalam Iman Kristen yang ortodoksi, Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Kita umat Kristen yang memegang ortodoksi menyembah Yesus yang adalah Firman yang Hidup. Ia adalah Allah. Pribadi kedua Allah Trinitas yang mengambil kemanusiaan. Inilah yang disebut dwinatur Yesus.

Kemudian ini terumuskan dalam kredo Nicea:

"We believe in one God, Jesus Christ, the Only-Begotten Son (of God), who was born before all ages... who for us (we human beings) and for our salvation descended from heaven and was conceived of the Holy Spirit and of the Virgin Mary, became Man and was crucified for our sake. Hes uffered, was buried and rose......"


3. Pandangan SSY terhadap Tritunggal/trinitas

Secara terjemahan Alkitab mereka sudah salah kaprah. Kemudian menyangkal keilahian Yesus. Maka tidak heran, sekte ini menolak doktrin Trinitas (Tritunggal) McFarland dkk dalam Cambridge Dictionary of Christian Theology dan Rony Ismai menjelaskan mereka menolak karena Trinitas itu termasuk Politeisme. Trinitas ditolak oleh SSY karena tidak berasal dari ajaran Yesus dan jauh setelah para Rasul.

Secara ortodoksi, Apologet James R. White dalam the Forgotten Trinity mencatat kata-kata Athanasius Uskup Alexandria yang membela Doktrin Trinitas. "Pembacaan Alkitab membawaku menyimpulkan tentang Tritunggal" demikian kalimatnya. 

Walau tidak ada kata Tritunggal secara eksplisit. Tetapi Tritunggal berasal dari iman yang dihayati berasal dari Kitab Suci. Terutama Yesus berkata dalam Mat 28:19.

Matius 28:19 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Singkatnya pernyataan berikut mewakili secara singkat mengenai Trinitas:

Bambang Noorsena menjelaskan bila Allah menciptakan segala sesuatu dengan Firman dan Roh-Nya. (Secara singkat inilah Trinitas itu) Ini menandakan Firman dan Roh-Nya tidak boleh di luar dzat-Nya atau hakekat-Nya. Beda sekali dengan pemikiran SSY. 

Dan tulisan God is One in Holy Trinity dari salah satu Imam Gereja Koptik, Zacharias Butros sangat membantu saya untuk belajar doktrin Tritunggal. 

Berada dalam diri-Nya, Ia menyatakan diri sebagai Bapa;

Berbicara dengan Firman-Nya, Ia menyatakan diri-Nya sebagai Anak, Firman-Nya;

Hidup dalam Roh-Nya, sehingga Ia menyatakan diri-Nya sebagai Roh Kudus.

Butros menjelaskan bahwa ini dipahami dalam pengertian rohani bukan jasmani. Inilah yang membuat Penulis meyakini doktrin Trinitas sebagai Doktrin yang Alkitabiah. 

Saya menutup dengan jurnal Teologi dari Veri dkk yang menarik empat klarifikasi teologis: (a) Yesus Kristus setara dengan Allah Bapa yang adalah Firman-Nya; (b) sang Logos (Yesus Kristus) telah ada sejak kekekalan (praeksisten); (c) karena Yesus Kristus setara Allah Bapa dan sejak kekekalan. Masa Inkarnasinya bukan hanya berkedudukan sebagai manusia biasa tetapi Ia tidak berdosa. Oleh sebab itu, hanya Dia yang mampu menanggung dosa manusia; (d) Alkitab mencatat benang merah, bahwa Yesus Kristus sebagai Pribadi Kedua Allah Tritunggal.


Kesimpulan:

Berdasarkan paparan singkat, Penulis menyatakan dan sepakat dengan Pdt Yoas Adiprasetya bahwa Sekte SSY BUKAN Kristen sejati. Yang menyatakan SSY adalah Kristen sejati jelas ngawur dan salah besar! 

Dengan menolak Alkitab, Yesus yang ilahi sebagai Pribadi Kedua dari Trinitas dan doktrin Trinitas berarti menolak pengajaran Ortodoksi yang Alkitabiah Kristen segala abad. Informasi yang salah bila jatuh ke orang yang hanya mau mendengar jadinya kosong. Jangan jadi tong kosong nyaring bunyinya! Belajar dan membaca dengan benar sesuai sejarah. 

Kristen yang memegang ortodoksi Alkitab sebagai tolok ukur kebenaran, Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi daging dan Doktrin Tritunggal berasal dari pembacaan Alkitab yang benar. Sekte SSY menolak ketiganya dan  membuktikan BUKAN Kristen!

Untuk bu Indri, apakah masih mau memberikan keterangan kosong seperti demikian? Bukankah itu tidak jujur?! Jangan framing Kristen!

Salam berkat dari Bapa Putera dan Roh Kudus.

Allah yang Esa.

Amin.

Bacaan lebih lanjut:

1. Zachariah Butrus, God is One in Holy Trinity, Al-Nour: Colorado Springs, 1988. Link: God is One in Holy Trinity 

2. H.H Pope Shenouda III, The Heresy of Jevohah's Witenesses: A collection of articles published in‘El-Keraza’ English Magazine, Baramous: Monastry Press, 1993.

3. Bambang Noorsena, The History of Allah, Yogyakarta: ANDI, 2005.

4. Eliman, Eliman. "Kritik Dan Analisa Terhadap Pandangan Saksi Yehuwa Tentang Keilahian Yesus." KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 3.1 (2015): 22-39.

5. Ismail, Roni. "Konsep Ketuhanan menurut Kristen Saksi Yehuwa." Jurnal Sosiologi Agama 10.2 (2016): 83-108.

6. Veri, Esap, Gunar Sahari, and Yunus Selan. "Bukti Keilahian Yesus Kristus Berdasarkan Filipi 2: 6 Sebuah Jawaban Teologis Terhadap Kristologi Ebionisme, Arianisme Dan Saksi Yehuwa." Jurnal Luxnos 7.2 (2021): 264-277.

6. Saingo, Yakobus Adi. "Tinjauan Apologetis-Teologis Terhadap Skeptisisme Ke-Tuhan-an Yesus Menurut Kitab Injil." Jurnal Luxnos 8.2 (2022): 173-190.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis