Apakah Yesus dan Isa sama?

Akhir-akhir ini kontroversi Yesus semakin mencuat. Di kalangan apologet (pembela iman) baik Kristen maupun non Kristen. 

Pertanyaan yang menarik dibahas, "apakah Yesus dan Isa adalah orang yang sama?" Kita akan mulai membahasnya singkat saja. 
Harap diperhatikan saya membahas dari sisi Kekristenan. Saya mengajak pembaca untuk "aware" terhadap berita yang tersebar. Bagi yang masih ragu semoga Roh Kudus menerangi saat membaca. 

Ketika bicara tentang Yesus, orang Kristen yang percaya Ia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mau tidak mau, harus membahas melalui empat Injil kanonik.
Yang berotoritas dan menjadi saksi mata. 
(1) injil Matius ditulis oleh Rasul Matius yang seorang dari 12 murid Yesus; 

(2) injil Markus ditulis oleh Rasul Markus yang membawa Injil hingga ke Alexandria. Seorang dari 70 murid Yesus;

(3) injil Lukas ditulis oleh Rasul Lukas, seorang Yunani dari Antiokhia yang menjadi 70 murid Yesus. Hingga akhir hidupnya, ia menemani Rasul Paulus untuk perjalanan misinya;

(4) injil Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, seorang dari 12 murid. Anak Zebedeus yang dijuluki Boarnegers (anak guruh). Bukan tanpa sebab karna sifat keberanian, "blak-blakan", dan kegigihannya. Hal ini ditunjukkan dalam surat 1-3 Yoh. 

Injil yang umat Kristen yakini adalah sahih. Penulisannya abad pertama hingga akhir abad pertama. Kitab-kitab ini pun dikutip oleh orang Kristen awal.
Masih banyak lagi tentunya bukti dan akan menjadi tulisan yang panjang. Apakah mereka ragu? Apakah mereka dibayar untuk menyatakan tulisan demikian? Bahasan mereka juga sama. Yesus sang Firman yang menjadi daging, dilahirkan dari perawan Maria, disalibkan, dan bangkit pada hari ketiga. Tidak ada perbedaan untuk pemberitaan Yesus Kristus ini. Yesus inilah yang berasal dari keempat kanonik yang dipercayai umat Kristen. 

Bagaimana dengan Isa? Salah satu buku yang membahas transliterasi ialah Pak Bambang Noorsena. Saya bersyukur pak BN menjelaskan tentang koresponden fonetik. Alias pinjam meminjam dan dilafalkan dalam bahasa lidah bangsa tersebut. Harusnya bukan menjadi masalah pelafalan, melainkan ini masuk ranah teologis. Nama Isa berasal dari bahasa atau turunan Aramaik dan Ibrani. 
Namun bila merujuk kepada Injil Kanonik yang diberitakan maka ini kita kenal sebagai Yesus Kristus. Karna sebaran Kristianitas yang meluas hingga ke tanah Arab. Jadi, mau Isa yang tertulis dalam Injil Kanonik? yang sejarahnya bisa dikroscek atau yang lain? Tentu pembaca memilih sendiri.

Bila pembaca merujuk pada Isa yang ditulis Injil ya sah-sah. Karna profilnya jelas. Sedangkan merujuk kepada Yesus dengan sumber lain tentunya akan ada salah kaprah. 

Saya kasih ilustrasi: Bila anda hidup di zaman sekarang. Kemudian anda dikagetkan dengan peristiwa yang booming saat 200 tahun yang lalu. Apakah anda akan mencari sejarah ditulis 100 tahun setelahnya ataukah anda mau mencari yang paling dekat dengan kejadian? Jawablah sendiri.

Sebagai penutup, kesimpulan yang daapt saya tarik:
(1) Yesus dan Isa secara fonetik/bahasa sama tetapi bila menyangkut ranah teologi bisa berbeda.
(2) Rujukan Yesus dan Isa yang umat Kristiani percaya harus merujuk keempat Injil Kanonik yang diakui Gereja yang Am (Satu atau Katolik).
(3) Bukti dan fakta haruslah yang terdekat dengan kejadian. 

Segala kemuliaan bagi Tuhan kita Yesus Kristus. 

Bacaan lebih lanjut:
1. Bambang Noorsena, Menuju Dialog Teologis Kristen Islam, Penerbit Andi: Yogyakarta, 2001.
2. Brant Pitre, The Case of Christ, IMAGE: New York, 2016. 

Komentar

  1. Untuk pembukaan awal ok, muatan teologis cukup baik. Tp untuk berapologetika dg muslim, perlu diberikan perbandingan lsg antara Yeus dalam Alkitab dan Isa dalam Qur'an, sehingga org awampun mengeri, dmk masukkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas masukkannya akan dipertajam kembali di kemudian hari. Tuhan Yesus memberkati.

      Hapus
    2. Perbedaan plg signifikan, Yesus dlm Alkitab adalah sang Firman yg menjadi mns, sdg Isa dlm kitab muslim hanyalah seorg nabi dan mns biasa, 🙏🙏🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis