Menjawab Tuduhan - Tunjukkan Dalil Yesus Beragama Kristen
Pada tulisan kali ini, saya akan menjawab tuduhan dari salah tafsir dan pemikiran sesuai video yang beredar di medsos. Perlu diketahui jawaban ini berdasarkan sisi apologetis.
Disclaimer: Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan dangkal namun memang hanya informasi yang diperuntukkan bagi pembelaan iman. Di bagian ini pula saya membahas sesuai kajian Kristen tanpa menyinggung yang lain.
Anda dapat menonton video tuduhan dari link berikut: chanel Ipung Atria
Pembahasan:
Kembali kita melihat logika dan tafsir liar ust Ipung yang mengobok-obok Kitab Suci orang lain. Kali ini tentang Puasa, Shalat dan Yesus beragama Kristen. Kita akan meluruskan untuk Ust. Ipung apa yang telah dinyatakan Beliau.
1. Menit 0:51-1:28. Ia mengutip dari Lukas 18:12 untuk membuktikan puasa dua hari dalam seminggu di Alkitab.
Begini ya, puasa dua hari seminggu memang ada di ajaran umat Kristiani. Tetapi ayat yang Beliau kutip itu termasuk penggalan perumpamaan Yesus.
Lukas 18:9-14, di mana perumpamaan itu dijelaskan mengenai Orang Farisi yang congkak dan Pemungut Cukai yang rendah hati. Orang Farisi membanggakan kegiatan keagamaannya sedangkan Pemungut Cukai take berani mengadah ke atas. Pesan yang ingin disampaikan Yesus, salah satunya kegiatan keagamaan secara jasmani akan gugur ketika tidak punya sikap hati yang benar. Maka milikilah sikap hati yang tunduk, merasa rendah diri, dan bertobat supaya Allah Bapa membenarkanmu.
Andreas Maurer dalam Ask Your Muslim Friend menyimpulkan dengan sangat baik yaitu Puasa Kristen sebagai tanda pertobatan, penundukkan diri, sebelum mengambil keputusan penting, dalam kaitan dengan syafaat dan menjadi lebih dekat dengan Allah. Terlepas dari bagaimana cara berpuasa yang tertulis dalam Alkitab. Kita dapat melihat bahwa memang puasa dilakukan di Kristen dalam bentuk yang lebih rohaniah ketimbanh jasmaniah. Dengan cara, tidak dilihat orang alias tidak harus berkata "saya berpuasa nih". Urusan kepada Tuhan dan manusia.
2. Menit 2:18-2:47, tunjukkan Dalil dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen.
Dalam bagian ini, cukup menggelikan. Karena orang Kristen tidak pernah mencari apa yang menjadi agama Yesus. Pertanyaan ini salah! Yesus tidak membawa Agama tetapi pengajaran-Nya yang diwariskan (Mat 28:18-20).
Ia datang sebagai inti kabar baik itu. Bahwa pendamaian telah dipersiapkan Allah melalui diri-Nya, Sang Mesias. Penebusan di kayu salib ganti hukuman dosa manusia. Itu kabar baik (injil).
Bila ditanya apa agama Yesus? Apakah Kristen? Seumpama menanyakan huruf "A" apakah kamu pengikut "A"? Justru karena memang sudah A, maka huruf itu A.
Ibarat bila matahari bisa bicara, ia tidak perlu berkata dia matahari untuk menunjukkan dirinya matahari. Ia ada panas, sinar dan cahayanya. Sama seperti anak saya mengakui saya papanya, tanpa harus menunjukkan Akta Kelahiran dan Kartu keluarga bukan? Pengakuan Iman Kristus lebih dalam. Bukan sekadar di bibir melainkan di dalam hati.
Matius 16:15-16 (TB) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Justru orang bisa mengenali dari tingkah laku, perkataan, pengajaran, akhir hidup Yesus dalam kebangkitan-Nya bahwa Ia Tuhan. Juruselamat.
Maka, orang Yahudi dan non Yahudi saat itu yang mengikuti-Nya menjadi murid-murid. Nantinya di Antiokhialah nama Kristen muncul. Kristen berasal dari Christianos yaitu pengikut Kristus, yang dimaksudkan ialah Yesus.
Kisah Para Rasul 11:26 (TB) Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Menurut Robert Gundry dalam A Survey of New Testament, kata Kristen digunakan sebagai "label" bagi orang-orang gentile (non Yahudi) yang mengikuti Kristus. Saat itu mereka menerima Kristus melalui Rasul Barnabas. Yang notabene sebagai suatu olok-olokan.
3. Menit 3:28-7:14 Neh 8:5-6, Beliau mengutip dua ayat ini untuk pembuktian Khotbah dan Shalat. Ezra lebih tinggi dari umat, Ezra dan umat sujud menyembah hingga muka ke tanah. Maka ini tata cara yang diajarkan nabi dan rasul terdahulu, Kristen dan Katolik tidak ada yang bersujud waktu ibadah.
Mengingatkan kembali Beliau, Kristen dan Katolik ini merupakan iman yang digenapi dalam diri Yesus sebagai Mesias. Shalat yang berasal dari kata tselota berasal dari bahasa Aram. Zainal Arifin dalam jurnalnya Menuju dialog Islam-Kristen: perjumpaan Gereja Ortodoks Siria dan Islam menyatakan umat ortodoks Siria sholat 7 kali dalam sehari.
"Gereja Ortodoks Syria lebih banyak lagi, 7
kali sehari setiap 3 jam. Mereka
menyebutnya: sa`atul awwal/saphro
(fajar/Shubuh), sa`atuts tsalis/tlothsho`in
(Dhuha), sa`atus sadis/sheth sho`in
(Zhuhur), sa`atuttis`ah tsha` sho`in(Ashar), sa`atul ghurub/ramsho (Maghrib), sa`
atunnaum/sootoro (Isya’), dansa`atul layl/
lilyo (tengah malam)."
Berpuasa 2 kali dalam seminggu yaitu Rabu Jumat untuk mengenang Yesus Kristus. Ini membuktikan kami Kristen dan Katolik masih melestarikan apa yang menjadi bagian Yahudi hanya penghayatan sudah mengarah semua kepada Yesus Kristus.
Hal ini sejalan dan berasal dari catatan bapa-bapa Gereja dalam Didascalia Apostolorum in Syria yang menyatakan berpuasalah hari Rabu dan Jumat untuk mengenang sengsara Kristus.
Bambang Noorsena dalam Menuju Dialog Teologis Kristen Islam menyatakan memang mengherankan jam sengsara Kristus sejalan dengan jam sholat Yahudi. Sebagai contoh: Jam 9 pagi (Jam ketiga) Yesus mulai disalibkan (mrk 15:25 dan ayat paralel) , jam 12 petang (jam ke enam) kegelapan meliputi tanah itu (Mrk 15:33 dan ayat paralel) dan jam 3 sore (jam kesembilan) Yesus berteriak Eloi, Eloi, Eloi Lama sabakthani. (Mrk 15:34 dan ayat paralel).
Kesimpulan:
Klaim, klaim dan hanya klaim dari Ust Ipung yang berkelit mengajarkan Kristologi menggunakan Alkitab. Tafsir ini sungguh sembrono. Yesus adalah pusat Kekristenan. Yesus Shalat dan kamipun shalat, pelestarian gerakan hingga saat ini di Gereja Ortodoks Syria dan timur tengah lainnya. Jam shalat mengikuti jam sengsara Yesus dan puasa dilaksanakan dua hari seminggu untuk mengenang Yesus Kristus.
Semua yang dilakukan oleh Kristen ialah mengenang sang Mesias yang telah mati dan bangkit. Karena Ia sadar betapa berharganya kita di mata-Nya, sehingga dosa kita diampuni. Yesus Kristus adalah juruselamat dunia yang kami imani dalam Alkitab. Tertulis dan terkonfirmasi dalam Injil Kanonik.
Salam berkat dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Allah yang Esa.
Amin.
Bacaan lebih lanjut:
1. Margaret Dunlop Gibson, Didascalia Apostolorium in English (translated from Syriac), London: Clay and Sons, 1903.
2. Bambang Noorsena, Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam, Yogyakarta: ANDI, 2001,
3. Zaenul Arifin, Menuju Dialog Islam Kristen: Perjumpaan Gereja Ortodoks Syria dan Islam, Walisongo, 20(1), 2012.
4. Robert Gundry, A Survey of New Testament, 5th, Grand Rapids: Zondervan, 2012
5. Andreas Maurer, Ask Your Muslim Friend, Bulgaria: Eagle Publishing, 2016.
Kebiasaan buruk kaum polemikus adalah mencomot2 ayat alkitab sesuka hati demi untuk kepentingan pribadinya.
BalasHapusMereka abaikan prinsip hermenutika, juga asababun nuzul ato latar belakang ayat. Mereka dg sangat trampil mencuplik2 ayat alkitab dan mengartikan semau gue.
Kegagal pahaman ttg Yesus yg selalu di odentikkan dg Isa dlm Quran, membuat kegagal pahaman terjadi berulang2.
Mgkn Isa butuh agama, tp Yesus yg adalah Firman Allah yg menjadi mns tidak pernah butuh agama, sebab Yesus adalah tuanatas agama.
Mgkn perlu du deklar apa makna agama itu dlm artikel ini 🙏🙏🙏