Ulasan - Terapi Jiwa: Memperbaharui Nous karya Hendi

Satu buku ringkas mengenai gaya hidup doa di dalam Ortodoks Timur ialah buku Terapi Jiwa karya Hendi Wijaya. Buku ini berisikan 174 halaman yang bersifat "daging" (baca: makanan bergizi). Didalamnya penulis mengumpulkan beberapa judul, topik, istilah familiar di Ortodoks Timur tetapi asing bagi Protestan. Seperti nous (batin/mata hati), nepsis (berjaga-jaga), melawan logismoi (pikiran-pikiran jahat), epithumia sarkos (nafsu daging), fronema (pola pikir) dan lainnya. Ada juga bagian paling saya nantikan bahasan doa Puja Yesus. 

Tulisan ini bagi sebagian orang terkesan membosankan tetapi bagi yang mendalami spiritualitas Ortodoks menjadi sangat kaya dan realitis. Perlawanan kedagingan manusia dan rahmat ilahi bersinggungan dalam diri umat percaya. Maka, tak heran hidup kita harus diperbaharui setiap hari. 

Bertolak dari ayat berikut ini:
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Matius 6:22-23 (TB) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Dua ayat ini akan diulang-ulang, ibarat sedang menyapu kuas cat pada pori-pori pintu kayu. Agar masuk hingga ke dalam, memperbaharui warna kayu dan menjadikannya indah. Kemudian, nama yang manis dalam praktek doa Puja Yesus diulang digunakan dalam keseharian umat percaya. Para bapa Philokalia mengibaratkannya layaknya obat menyembuhkan orang sakit. 

Doa Puja Yesus sebagai berikut: 
"Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, Kasihanilah saya (kami) orang berdosa." Para bapa Philokalia dan para bapa Gurun semuanya menampilkan kewaspadaan dalam batin melalui doa tersebut. Kiranya kita yang awam (laity) dapat menyelami pula kekayaan spiritual dan menghidupi kebenaran dalam nous! Roh Kudus selalu bekerja mengetuk pintu hati, kiranya Kristus diizinkan masuk agar Bapa dimuliakan. Kita memasuki karya Allah Tritunggal Maha Kudus. 

Salah satu bagian yang dapat saya bagikan sebagai berikut: 

"Nous yang baik adalah Nous yang memiliki Nous Kristus, yaitu memikirkan hal-hal yang dari Roh (froneo Pneumatos) atau pola pikir Roh (fronema Pneumatos) (Rom 8:5-6; Gal 5:16) sehingga menghasilkan pikiran-pikiran yang baik (logismoi Pneumatos) (Fil 4:8) dan dari logismoi yang baik menghasilkan keinginan atau nafsu Roh (epithumia Pneumatos) (Gal 5:17) dan keinginan ini dibuahi menghasilkan buah Roh (karpos Pneumatos) (Gal 5:22-23).

Secara natural kerja mata batin atau Nous kita adalah: Nous –> diterangi
oleh Roh Kudus –> menerima energi Ilahi —> menghasilkan froneo pada hal-hal dari Roh Kudus—> pola pikir Roh —> keinginan atau nafsu yang dari Roh —> buah Roh" (hlm 163)

Cukup sistematis dan indah bukan? Mari kita sama-sama melangkah dan mau sedikit membaca karya para bapa Philokalia ini. Saya dapat menjamin Anda menjadi tertarik karna membaca dan merenungkan apa yang ditulis oleh Hendi. 

Semoga Allah Tritunggal memberkati kita semua. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis