Ulasan - Orthodox Spirituality: A Brief Introduction

Beberapa kali saya membaca buku tentang Kristen Ortodoks khususnya Oriental dan Timur. Membaca buku Kristen Ortodoks Oriental (dari Koptik) masih memiliki kemiripan istilah dengan Protestan. Akan tetapi, ketika berjumpa dengan literatur Kristen Ortodoks Timur, mereka lebih menekankan istilah-istilah Yunani yang jarang diketahui oleh Protestan seperti saya. 

Sebagai contoh saja, ketika Anda membaca Philokalia tanpa pendahuluan bisa membuat Anda kesulitan menemukan arti-arti dalam kutipan demi kutipan bernas di dalamnya. Maka, melalui ulasan ini saya mendorong saudara/i membaca buku pendahuluan tentang Orthodox Spirituality karya Metropolitan Hierotheos dari Nafpaktos. 

Memang buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, masih menggunakan bahasa Inggris. Tetapi penerjemah Effie Mavromichali berhasil membawakan suguhan yang lugas dibaca. 

Cover depan

Beberapa poin yang dapat dipelajari antara lain: (tidak semua) 
1. Pengertian Orthodox Spirituality dari sisi Ortodoks Timur;
2. Bagaimana dosa dipandang dalam teologi Ortodoks Timur;
3. Beberapa tingkatan dalam Spiritualitas menurut teologi Ortodoks Timur;

Yang paling menarik ialah mengomentari singkat kehidupan monastisme (kerahiban/kebiaraan) dengan pernikahan. Ini merupakan dua hal yang bertentangan sebenarnya tapi Metropolitan Hierotheos mengantarkan penjelasan yang mengena. Ia mengutip beberapa bapa Gereja seperti:

"St. Chrysostom teaching that all of the commandments of the Gospel —except, of courst, for that of marriage— are to be shared by all men monks and married.

St. Basil discerns that both —monastics and the married- are called to uphold the commandments of Christ in the Gospel.

St. Gregory Palamas, on the theme of the purity of the heart, declarcs that married persons can also strive to attain it." (Hlm 95)

Terjemahannya kurang lebih:
St. Krisostomus mengajarkan bahwa semua perintah Injil -kecuali, tentu saja, perintah untuk menikah- harus dilaksanakan oleh semua orang baik biarawan maupun yang sudah menikah.

St. Basilus melihat bahwa keduanya -baik biarawan maupun yang sudah menikah- dipanggil untuk menjunjung tinggi perintah-perintah Kristus dalam Injil.

St. Gregorius Palamas, dengan tema kemurnian hati, menyatakan bahwa orang yang sudah menikah juga dapat berusaha untuk mencapainya.
Akhir dari bagian ini, disimpulkan dengan menarik dan manis dikatakan bahwa:

"Within the framework of Orthodox spirituality, therefore, Christians are not divided into categories of married and single, monastics and lay people; however they are separated into those who have the Holy Spirit within and those who do not. It is possible for all people to uphold Christ’s commandments and experience Orthodox spirituality under the guidance of a spiritual father. There are neither privileged nor non-privileged people within Orthodox tradition." (Hlm 96)
Terjemahan:
"Oleh karena itu, dalam kerangka spiritualitas Ortodoks, umat Kristiani tidak dibagi ke dalam kategori menikah dan lajang, biarawan dan awam; namun mereka dipisahkan menjadi mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam diri mereka dan mereka yang tidak. Semua orang dapat menjunjung tinggi perintah-perintah Kristus dan mengalami spiritualitas Ortodoks di bawah bimbingan seorang bapa rohani. Tidak ada orang yang diistimewakan maupun yang tidak diistimewakan dalam tradisi Ortodoks."
Kedalaman Spiritual di atas berpadanan dengan perkataan Tuhan kita, Yesus Kristus dalam "Ucapan Bahagia" (Beatitudes: Mat 5:1-12; Luk 6:20-23). 

Matius 5:8 (TB) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Download E-Book di: 

Judul: Orthodox Spirituality: A Brief Introduction 
Penulis: Metropolitan Hierotheos dari Nafpaktos 
Penerbit: Birth of the Theotokos Monastery 
Tahun: 1994
Jumlah: 104 hlm
ISBN 960-7070-20-8

Komentar

  1. Saya senang dengan ulasan singkatnya tapi alangkah baiknya ketika kutipan² berbahasa inggris di beri terjemahannya pula, jadi akan sangat membantu sekali untuk saya yang buta akan bahasa inggris

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik. Akan diberi terjemahan ya. Terima kasih

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis