Short Apologetics - Ajaran Tuhan Yesus dalam Matius 5:17 dan Rasul Paulus di Efesus 2:15 bertentangan? (2)


(sambungan)..

Ketika kita sudah mengerti dan membaca sedikit bagian Alkitab mengenai Matius 5:17. Mari berlanjut kepada Efesus 2:15. Terkait mengenai frasa "membatalkan Hukum Taurat". 

Efesus 2:15 (TB) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,  

Pertama-tama, kita melihat bahwa Rasul Paulus dalam tulisan Efesus 2 berbicara mengenai orang-orang bukan Yahudi sebagai orang yang belum disunat. Yang dalam Perjanjian Lama tidak dianggap mendapatkan perjanjian Allah dan Abraham. 

Namun, patut diingat bahwa dalam Kejadian 22:18 (TB) Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."  

Berkat perjanjian itu tidak hanya berhenti di bangsa Yahudi/Israel melainkan ke semua bangsa-bangsa di bumi. Nah, yang ditekankan suatu keturunan Abraham.

Kedua, siapakah keturunan Abraham itu?
Kita simak melalui Kej 3:15:
Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." 

Tafsiran Kejadian 3:15 oleh St. Irenaeus diistilahkan sebagai proto euangelion alias Injil Pertama (awal/mula-mula). Bahwa melalui keturunan Perempuan bangsa-bangsa selain Yahudi akan mendapat berkat Abraham (Messianic Blessing). 

Lantas, bagaimana cara agar keturunan perempuan ini bisa terkait dengan bangsa-bangsa non Yahudi? Dalam hal ini, Rasul Paulus dengan indah menuliskan dalam surat Galatia.

Galatia 3:26-27 (TB) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 
Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 

Iman bisa membuat kita menjadi anak-anak Allah karena kita dibaptis dalam Kristus. Bukan hanya itu, kita telah mengenakan Kristus. Singkatnya, karena baptisan kita menjadi milik Kristus. 

Terakhir,  
Galatia 3:29 (TB) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 
1 Korintus 12:13 (TB) Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

Icon Yesus Kristus

Penyatuan orang Yahudi dan Non Yahudi (gentiles) melalui Kristus yaitu lewat baptisan. Karena baptisan melambangkan kematian, penguburan dan kebangkitan. Inilah yang dimaksudkan dengan membatalkan hukum taurat, yang dahulu memisahkan orang Yahudi dan non Yahudi. 

Roma 6:4 (TB) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.  

Rasul Paulus secara indah menuliskan untuk jemaat-jemaat sesuai pemahaman mereka. Bila itu dirangkaikan maka tetap menjadi satu pesan yang sama dan Katolik dengan para Rasul Kristus lainnya. Tidak ada yang membuat ajaran baru! Ajaran Kristen murni dari Tuhan Yesus Kristus diteruskan kepada para Rasul, salah satunya Rasul Paulus.

Kesimpulan menyeluruh dari dua seri short apologetics ialah tidak ada keterkaitan Mat 5:17 dengan Ef 2:15. 

  1. Mat 5:17, Tuhan Yesus membicarakan kegenapan sang Firman hadir menjadi daging. Agar setiap ritual/seremonial (bayang-bayang Hukum Taurat) digenapi dalam pengorbanan-Nya di kayu salib;
  2. Ef 2:15, Rasul Paulus menuliskan "membatalkan hukum taurat" untuk menegaskan tidak ada lagi pembatasan orang Yahudi dan Non Yahudi dalam menerima keselamatan;
  3. Perbedaan ini dapat dilihat melalui konteks kepada siapa perkataan ditujukan. Momen seperti apa dan mengenai isi muatan teologis juga berbeda. Tidak ada pertentangan yang terjadi.

Narasumber: Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik (GSKKA).

Komentar

  1. betul, semuanya harus dilihat dari konteks tulisan untuk ditujukan kepada siapa

    BalasHapus

Posting Komentar