Short Apologetics - Ajaran Tuhan Yesus dalam Matius 5:17 dan Rasul Paulus Efesus 2:15 bertentangan?
Pada video LEBIH HEBAT MANA? YESUS VS PAULUS - Umi Irena Handono terdapat percakapan Dondy Tan dan Irena Handono. Salah satu topiknya membahas pertentangan yang asal bunyi yaitu Tuhan Yesus berbicara tentang penggenapan hukum Taurat bukan membatalkan dalam Matius 5:17. Sedangkan di sisi lain, Rasul Paulus membicarakan pembatalan hukum taurat dalam Efesus 2:15. Benarkah ini bertentangan? Kontradiksi?
Mari kita ulik secara ringkas dan tetap berbobot. Baik Matius 5:17 dan Efesus 2:15 mengandung ayat-ayat bermuatan teologis yang tidak untuk dipertentangkan apalagi berkontradiksi.
Matius 5:17 (TB) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Tuhan Yesus hadir untuk menggenapi hukum taurat. Apa yang dimaksud dengan "menggenapi hukum taurat"?
Kita dapat membaca di Kol 2:16-17.
Kolose 2:16-17 (TB) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Yang dimaksud ialah hukum-hukum ritual/seremonial tentang makanan, minuman, hari-hari raya dan Sabat. Semua itu hanya bayangan yang telah digenapi dalam wujud Kristus.
Saya mengajak kita membaca lagi di Ibrani 10:1.
Ibrani 10:1 (TB) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Bayangan yang dimaksud telah digenapi dalam karya Inkarnasi Sang Firman. Bukan saja lahir, tapi Ia disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit serta naik ke Sorga seperti yang dipersaksikan dalam Perjanjian Baru. Jadi, korban yang kekal itu ialah Sang Kristus menggenapi upacara kurban (bukan korban) dalam Hukum Taurat tersebut.
1 Korintus 5:7 (TB) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Tak heran pula Injil mencatat adanya tirai bait Allah yang robek (baca: Mat 27:51). Hal tersebut menyingkapkan bahwa kita dapat menghampiri Allah karna sang Kristus adalah korban kekal itu! Sekali itu saja. Tidak ada lagi setelah Dia.
Ibrani 10:11-13 (TB) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
(Bersambung)..
Komentar
Posting Komentar