Ulasan - Can We Trust the Gospels? karya Peter J Williams
Pendalaman dan pencarian saya mengenai Alkitab terus berlanjut. Banyak argumentasi yang dapat dipelajari melalui buku-buku yang pernah saya baca dan ulas.
- "Kekristenan adalah peristiwa sejarah yang kemudian menjadi iman" dalam karya Timothy Paul Jones yaitu How We Got the Bible;
- "Punya banyak manuskrip bukan berarti keraguan melainkan kekokohan adanya tulisan utama yang otentik dan diterus sampaikan antar orang percaya dalam Gereja" dalam Sejarah Penyalinan Perjanjian Baru karya Christopher Luthy;
- "Perjanjian baru sangat dapat dipertanggungjawabkan" kata Paul Barnett melalui Is The New Testament Reliable?.
Kemudian saya baru-baru menyelesaikan satu literatur singkat berjudul "Can We Trust the Gospels?" Ditulis oleh Ketua dari Tyndale House, Peter J Williams.*
*Dapat dilihat di https://www.thegospelcoalition.org/profile/peter-j-williams/ Tyndale House sebuah organisasi untuk riset dan penelitian biblikal.
Melalui tulisannya, Peter memberikan angin segar bagi saya (sebagai pembaca awam) karena menyediakan bukti keakuratan tempat, tokoh, bukti arkeologi, kontradiksi dan lainnya. Jelas memberikan sesuatu yang berbeda dan menarik dari buku-buku sebelumnya saya pernah temui. Maka, tak berlebihan jika buku ini layak memberikan kita perluasan pengetahuan tentang sejarah dan otoritas Alkitab.
Penggalian Peter Williams tidak main-main, tulisan singkat ini memberikan informasi untuk berargumentasi seperti berikut:
Namun, coba kita bayangkan beberapa dekade setelah Injil selesai ditulis, mungkin sepuluh, dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun kemudian. Dapatkah kita membayangkan seseorang mengubah keempat Injil tersebut? Hal ini juga sulit, karena kekristenan menyebar dengan cepat. Semakin jauh Injil menyebar, semakin sulit bagi siapa pun secara logistik untuk melakukan perjalanan dan mengubah salinan setiap orang. (Hlm 123, EPub Ver)
Melalui kacamata saya, buku ini disampaikan dengan lugas dan menarik. Walau kadang agak sulit kata-katanya, mengingat istilah-istilah teologi asing. Tapi secara keseluruhan Peter J Williams menunjukkan kepiawaiannya dalam memberikan argumentasi disertai bukti-bukti yang ada.
Sumber: Can We Trust the Gospels? (Hlm 60-1) |
Lagi pula, kita melihat adanya variasi dalam jenis-jenis nama geografis yang mereka sebutkan. Ini adalah pola yang lebih mencerminkan fakta bahwa para penulis Injil tidak berusaha memasukkan nama-nama tempat untuk membuat cerita mereka terlihat otentik. (Hlm 60-62, EPub Ver)
Akhir buku ini, Peter menyimpulkan sebagai berikut:
Kembali ke judul buku ini, Dapatkah Kita Mempercayai Injil? (Can We Trust the Gospels?, Pen.) saya berpendapat bahwa hal itu rasional untuk dilakukan. Mempercayai pesan dan sejarah dalam Injil memberikan pilihan yang memuaskan baik secara intelektual (terpenuhinya dari sisi historis, arkeologis dan lainnya) maupun lebih dalam lagi (persoalan teologis). (Hlm 137, EPub Ver; dalam kurung ditambahkan pengulas).
Jadi, jika Anda mencari buku menjabarkan mengenai Alkitab yang menggunakan pendekatan berbeda. Saya merekomendasikan buku ini. Penulis dan isi buku memang menggali serta memberikan argumentasi yang layak dipertanggungjawabkan.
Silahkan membeli di: Buku Can We Trust the Gospels? Atau
Silahkan mendownload di: EPub Version - Can We Trust the Gospels?
Judul: Can We Trust the Gospels?
Penulis : Peter John Williams
Terbitan : Crossway
Tahun : 2018
Jumlah : 152 hlm
Komentar
Posting Komentar