Short Apologetics - Mengapa Kitab Suci Kristen Memuat Kitab Yudaisme?


Debat lintas iman Pdt Esra Soru-Pdt Budi Asali menghadapi Dondy Tan dan jajarannya selalu menarik perhatian para pemeluk masing-masing. Tahun 2024 ini sudah dua kali diadakan dengan mengundang narasumber Pdt Budi Asali, pertama di Yogyakarta kemudian yang baru-baru ini di Surabaya. 

Sela-sela debat tersebut pertanyaan dari Dondy Tan tentang "Mengapa Kitab Kristen selalu ada Tanakh (Torah, Nevi'im we Ketuvim atau bagi Orang Kristen sebagai Perjanjian Lama)? Mengapa Kristen bisa punya hak menafsirkan kitab Yahudi?" Ini hal yang menggelikan sebenarnya tapi kita jawab di segmen short Apologetics (apologetika singkat). 

Ilustrasi Alkitab
Sumber: Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Bayangkan saja bila PB berdiri sendiri tanpa PL maka orang-orang akan bertanya bagaimana kita tahu kutipan Injil Matius (salah satu yang banyak mengutip perjanjian Lama) benar adanya? Ataukah konsep "akibat dosa Adam" yang dijelaskan Rasul Paulus (Rm 6:23) sama seperti Raja Daud? (Maz 51) Nah, justru itulah dalam Kristianitas tidak mengada-ada dalam perjumpaan imannya. 

Timothy Paul Jones menuliskan "Iman Kristen dibangun dan berdasarkan sejarah, yang kemudian menjadi keyakinan yang kokoh". 

St. Irenaeus mengatakan:
"Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru". 
Kisah Para Rasul 2:31-36 (TB) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. 
Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:  
Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. 
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sejak pencurahan Roh Kudus, Rasul Petrus berkhotbah dengan begitu berani dan berapi-api. Jelas apa yang dideklarasikan yaitu Yesus dari Nazaret. Mengapa dideklarasikan? Karena Mesias yang mereka tunggu telah hadir di tengah-tengah mereka, bukan saja hadir tetapi mati dan bangkit serta naik ke Surga. Para murid menyaksikan pekerjaan Yesus di bumi. Mereka juga yang selanjutnya bersaksi tanpa dilebihkan dan dikurangi. 

Melalui ini jelaslah perjanjian lama selalu berada sebelum perjanjian baru. Semua nubuatan hadir di dalam Perjanjian Lama digenapi dalam Perjanjian Baru. Sangat aneh bila Perjanjian Baru berdiri sendiri tanpa hadirnya Perjanjian Lama. Yang menafsir juga adalah Yesus sendiri dan murid-murid-Nya yang berkebangsaan Yahudi. 

Maka dari penjelasan singkat ini, Yesus dan para Rasul ialah orang Yahudi menafsirkan kitab Perjanjian Lama yang digunakan orang Yahudi dalam peribadatan. Kristen zaman sekarang mewarisi iman dan sejarah yang jelas tanpa ditutup-tutupi, bisa diuji dan dipelajari. Tanpa harus menerka-nerka tafsiran yang mana yang dipakai, pekerjaan Mesias hadir dalam Yesus Kristus. 

Pengharapan Mesianik orang Yahudi terjawab bagi Kristen ialah Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Sangat aneh pertanyaan dari Dondy Tan karena kekerasan hatinyalah, ia tidak dapat memandang pesan Injil dengan jernih dan transparan. 

Lukas 24:25-27 (TB) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Bacaan lebih lanjut:
1. Timothy Paul Jones, How We Got the Bible, Torrance: Rose Publishing, 2015
2. Situmorang, Sihol, and Alfandes Lucius Sitohang. "Relasi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Menurut Ireneus dari Lyon." Logos (2022): 10-19.
3. Robert M. Bowman Jr. dan J. Ed Komoszewski, Menempatkan Yesus di Takhta-Nya: Pembuktian Atas Keilahian Kristus, Malang: Literatur SAAT, 2015.
4. Paul Barnett, Is The New Testament Reliable?, Illionis: InterVarsity Press, 2004
5. Debat yang dimaksud penulis ialah Full Debat Lintas Agama - Islam vs Kristen "Yesaya 53 - Siapa Hamba yang Menderita?" Diupload 27/04/2024. 

Komentar

  1. ikr, iman kristen kokoh karna berlandaskan sejarah yg autentik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes! Benar sekali. Terpujilah Tuhan Yesus

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis