Menjawab Tuduhan - Studi Singkat Kata "Allah" (2)
Kedua, sejarah penggunaan kata "Allah" sudah diketahui melalui beberapa inkripsi-inkripsi yang menjadi temuan di dunia arkeologi. Dalam perjanjian baru, yang ditulis pada tahun 50-an M, Rasul Paulus telah menyatakan tidak ada Allah lain daripada Allah yang esa sebagai berikut:
1 Korintus 8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
Dalam Alkitab Bahasa Arab dari 1 Kor 8:4 itu juga sama dengan ungkapan Islami, yaitu Laa ilaha ilallah (Tidak ada Ilah selain Allah)[1]. Perlu diketahui, kunjungan Rasul Paulus ke kota Korintus pada masa prokonsul Achaia sebelum Gallio tahun 51-52 M.[2] Lalu, surat ini dikirim ke Korintus beberapa tahun kemudian, setelah pelayanan Rasul ke Korintus.
Bagian ini, saya ingin memberitahu bahwa ungkapan itu telah dipakai Rasul sebelum kelahiran agama Islam. Nah, beberapa inkripsi akan menegaskan, terutama inkripsi Kristen dalam bahasa Arab.[3]
- Pertama, inkripsi dengan aksara Arab Utara di kota Umm al-Jimmal dari tahun 250/271 M. Batu tulis (Inkripsi) ini memuat berita bahasa Aram menggunakan aksara (huruf) Nabati-Arab. Inkripsi pertama ini berbunyi “Denah Nafsu Fihr bar Shullai, rabbu Jadzimat, melek Tanukh” artinya “Inilah kuburan Bar Shullai, guru Jadzinat, Raja suku Tanukh”. Kemudian Inkripsi Umm al-Jimmal kedua pada Abad VI Masehi, menggunakan kata “Allah” yang mengawali tulisan pada batu tersebut yaitu “Allah ghafran” (Semoga Allah mengampuni). Noorsena mencatat bahwa nama “Allah” telah dipakai secara monoteis, justru karena asal usulnya yang berasal dari lingkungan Kristen, terutama Krsiten Arab. Untuk melihat inkripsi, Anda dapat mengklik Inkripsi Umm Al-jimmal.
- Kedua, inkripsi Zabad tahun 512 M, yang ditulis dalam tiga bahasa yaitu Aram, Yunani dan Arab. Dijelaskan bahwa tulisan ini dipahat di atas batu mati di Gereja Siria Kuno. Teks Arab dari batu tulis ini diawal kata “Bism Al-Ilah” yang artinya “Dengan Nama Allah”. Inkripsi ini adalah monumen kematian para martir atau saksi Kristus yang mempertahankan iman hingga akhir hayat. Untuk melihat inkripsi, Anda dapat mengklik Zebed Inscription: A Pre-Islamic Trilingual Inscription In Greek, Syriac & Arabic From 512 CE (islamic-awareness.org atau THE INSCRIPTION OF SAINT SERGIUS’ BASILICA IN ZABAD (crc-internet.org)
- Ketiga, inkripsi Harran al-Laja tahun 568 M, ditulis dalam bahasa Yunani dan Arab. Serupa dengan inkripsi Zabad, bahwa inkripsi ini juga untuk monumen martir atas meninggalnya Mar Yuhanna al-Ma’madan (St. Yohanes Pembaptis) atau perindah Shurahbil bin Zhalam, Raja Arab dari Kindah. Pada batu ini, disebutkan kata “Al-martur” yang sama artinya martyion (gereja). Anda dapat klik THE HARĀN INSCRIPTION (crc-internet.org)
Dari bukti-bukti sejarah ini, Gereja bisa saja mengklaim kata “Allah” untuk dipakai di lingkungan Gereja saja. Bahkan Rasul Paulus, Rasul yang dituduh penipu dan rasul palsu ini sudah menggunakan kalimat tersebut pada tahun 50-an M sebagai surat kepada jemaat Korintus. Tetapi melihat perkembangan budaya kata “Allah” bagi orang Kristen lebih menunjuk Allah yang dinyatakan dari Yesus Kristus. Ia sebagai Firman Allah yang menjadi daging (Kalimatullah al Mutajassad), yang mati dan menebus dosa manusia. Di saat yang sama, kata “Allah” bagi umat Islam adalah proper name yang memang Tuhan.[4] Pertentangan semacam ini lebih kepada tafsir dan akidah (doktrin) masing-masing. Ibarat kata “Isa” di dalam kitab suci agama Islam berbeda penggambarannya dengan Yesus yang diimani Kristen dalam Alkitab. Nah, seperti itu juga, perbedaan konteks dapat diterima disebabkan perbedaan makna teologis masing-masing agama. Pentingnya, dialog antar lintas agama supaya kita tidak keliru, mengkafir-kafirkan orang lain. Tapi harusnya mengasihi sesama kita tanpa mengorbankan keyakinan kita. Saya mengajak umat Kristen juga menghormati penggunaan nama Allah dan tetap menghormati apa yang menjadi keyakinanan umat Islam.
Akhir kata, sangat disayangkan apa yang ditampilkan oleh video yang telah saya kutip pada bagian pertama artikel ini. Narasumber dan penanya diberi keterangan yang tidak semestinya, ditambah lagi viewers yang menonton mendapatkan informasi yang keliru dan sepihak. Kita harus membuka cakrawala berpikir dan wawasan kita selama hidup di Negara multikultural, multietnis, dan multiagama. Semoga bermanfaat.
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Allah yang Esa. Amin.
[1] Bambang Noorsena, Menuju Dialogi Teologis Kristen-Islam, op cit, hlm 86-87.
[2] Tremper Longman, Peter Enns, Mark Strauss, The Baker Illustrated Bible Dictionary, Grand Rapids: Baker Book Pub. 2013, hlm 548-49.
[3] Bambang Noorsena, The History of Allah. Saya merangkum tiga dari lima sumber yang diberikan oleh Bambang Noorsena. Bukti arkeologi yang mencenangkan namun tetap saja diabadikan oleh pihak polemikus.
[4] Islam lahir pada abad ke 7, sedangkan Kristen telah lahir dari abad 1 M. Britannica Encyclopedia tentang Islam Updated 7/9/2023, Islam | Religion, Beliefs, Practices, & Facts | Britannica available at URL: https://www.britannica.com/topic/Islam diakses 3/10/2023.
Argumen yg bertg jwab, lengkap dg refrensinya. Bukan seperti polemikus yg cmn omon omon kosong 🙏🙏🙏
BalasHapusGas terus. Demi kemuliaan nama Yesus Kristus! Amin
Hapus