Ulasan - Yesus Yang Disalib Bagiku: Mengungkap Fakta Medis di Balik Penyaliban dan Kematian Yesus karya Mark A. Marinella, M.D, F.A.C.P
Sebagai Kristen, kita memercayai bahwa Yesus disalibkan. Suatu hukuman biadab dan berdarah yang digunakan bangsa Romawi. Bagaimana jika ada tanggapan skeptis terhadap kematian Yesus di kayu salib? Apakah benar-benar terjadi? Ilmiahkah apa yang disebutkan dalam Alkitab? Adakah fakta medis yang telah diajukan dan diujikan?
Buku
karya Marinella ini akan membantu kita untuk memahami fakta medis yang terjadi
pada Yesus Kristus. Penulis buku "Yesus yang Disalib Bagiku" adalah
seorang dokter di Medical Oncology di Wright State University School of Medicine di Dayton, Ohio.
Jelaslah buku ini bukan berdasarkan asumsi apalagi teori belaka. Melainkan
menegaskan dan mengantarkan tentang pembahasan menyeluruh mengenai kematian
Yesus secara ilmiah. Sumber
yang digunakan buku ini berasal dari jurnal-jurnal kesehatan dan hasil riset.
Tenang saja kepiawaian
Marinella sebagai seorang dokter akan membantu calon pembaca buku
akan yang menyerdehanakan dan menjelasakan istilah medis untuk orang awam.
Dok. Pribadi (kevinsminds.blogspot.com)
Jika
di dalam Alkitab kita dapat menemukan dan membaca babak-babak kejadian yang
menimpa Yesus. Maka buku ini menolong kita mengetahui keadaan medis Yesus saat itu. Mulai dari penangkapan
di Gethsemane hingga kematian-Nya. Yesus yang disalib Bagiku terdiri dari 8 bab
yang menghadirkan momen-momen Yesus dan analisa medis. Marinella pula
menampilkan ayat-ayat sesuai linimasa perjalanan terakhir Yesus di dunia.
Kemudian ia akan melakukan telaah ringkas nan kritis untuk sisi medis. Meski harus mengatakan banyak kata “kemungkinan”
sebagai rekonstruksi forensik yang diambil dari jurnal kesehatan.
Marinella
membuka bagian buku dengan "Apa yang dikatakan dalam Perjanjian Lama"
sebagai basis kita mengetahui apa yang digenapi oleh Yesus. Pada Bab 1 ini pula kita menemukan
bagaimana keakuratan penggenapan Mesias yang dinantikan dan dicatat dalam
Perjanjian Lama.
Bab
2, bercerita tentang Sejarah Singkat Penyaliban. Marinella menginformasikan
kepada pembaca bahwa Penyaliban Romawi adalah modifikasi dari hukuman bangsa
Persia (600 tahun sebelum Yesus disalibkan; hal 22). Kemudian dihapuskan oleh
Kaisar Konetantin I karena hukuman ini kejam. (Hal. 23)
Bab
3, berisi penapbgkapan Getsemani dan Pengadilan Sepanjang Malam. Mulai dari bab
ini hingga terakhir, Marinella melakukan observasi, pelaporan dan penyajian
data fisiologis (keadaan tubuh manusia). Salah satunya seperti kutipan berikut
"Lukas 22:44 (TB) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." Fenomena ini dikenal sebagai hematidrosis dan telah dilaporkan terjadi dalam situasi stres yang berat" (hal 35). Pengadilan sepanjang malam dianalisa dengan cermat. Bagaimana Yesus dicecar pertanyaan dan pukulan.
Bab
4, Penyesahan. Garis besar dari hukuman cambuk ini ialah Yesus mengalami cidera
yang berat, berdarah, terkelupas daging tubuh bahkan bisa fraktur.
"Setelah penyesahan, Yesus akan dipandang berada dalam kondisi fisik yang
kritis jika Dia dimasukkan ke rumah sakit modern." (Hal 51) Marinella
menyatakan hal-hal medis Yesus dengan mudah dimengerti oleh orang awam
sekalipun.
Bab
5, Perjalanan ke Golgota merupakan episode lanjutan dari jalan salib Yesus.
Marinella mengungkapkan salib yang dipikul-Nya sangat berat. Luka Yesus dan
salib yang dipanggul-Nya menjadi kesulitan dan kesakitan ekstrim bagi manusia.
Marinella memberikan rekontruksi kejadiannya dalam bab ini.
Bab
6, momen puncak dari buku ini adalah Penyaliban. Saat penyaliban,
"Tangan-Nya terentang ke patibulun dan paku besi yang panjang ditusukan
melalui pergelangan tangan-Nya ke kayu". Marinella menjelaskan pula
bagaimana kondisi Yesus saat paku menancap, jantung dan rasa sakit-Nya. Bab ini
pula, menginformasikan berbagai komplikasi yang hadir pada kondisi Yesus.
Bab
7, berisikan tentang Kematian-Nya. "Asfiksia" istilah medis yang
menyebabkan Yesus mati di kayu salib. Asfiksia adalah kondisi kadar oksigen dalam tubuh berkurang drastis, akibat pola pernafasan yang tidak normal. Faktor yang memperparah adanya komplikasi luka yang hadir
di babak-babak penyiksaan sebelumnya. Bab ini juga, Marinella menuliskan esai
pendek "apakah Yesus sunggguh-sungguh mati?". Bab 8, terakhir makna
teologis bagi Marinella yang ia bagikan bagi pembaca. "apa arti semua ini
bagi saya?" Mendebarkan hati pembaca. Apalagi telah mengetahui fakta
ilmiah di bab sebelumnya.
Apa
yang disampaikan Marinella membungkam tuduhan Yesus tidak mati hingga
ketidakmungkinan Yesus pingsan. Dari buku ini, kita belajar kehandalan medis
secara ilmiah mengonfirmasi tulisan kitab suci Perjanjian Baru. Kepada pembaca,
fakta medis adalah kenyataan yang paling banyak ditemui di kehidupan kita. Di Negara Indonesia atau Gereja-gereja Indonesia, pembicaraan kematian Yesus dari sisi medis jarang
disentuh dan dibicarakan.
Maka buku berisikan
120 halaman ini dapat menjadi sumber yang sahih untuk membantu menjelaskan
kematian Yesus.
Komentar
Posting Komentar