Refleksi - Kebangkitan dan Berita Para Wanita

Markus 16:1-4  Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.  (2)  Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.  (3)  Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"  (4)  Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
Jantung berdegup kencang, keringat sebesar biji jagung muncul di pori-pori dahi dan rasa takut mencekam setiap murid-murid-Nya. Pintu tempat berkumpul para murid ditutup rapat-rapat. Sambil harap-harap cemas setelah Yesus dikuburkan. Mereka masing-masing bertanya dalam hati, apa yang terjadi selanjutnya?
"Sudah mati, Guru kita sudah mati" kata seorang murid.  
"Tidak masih hidup, Dia berkata benar selama ini. Dia kan hidup" sahut murid yang lain.

Tiba-tiba pintu yang tertutup rapat itu dibuka dengan paksa. Lebarlah pintu itu serta terdengar suara bernada tinggi oleh seorang wanita. Percakapan mereka saling susul menyusul dengan wanita-wanita lain. 
"Guru hilang, tidak ada di dalam kubur. Kami melihat ke dalam, tapi tidak ada" kata seorang wanita. Susulan kata-kata bercampur baur dari setiap wanita. Suara mereka memecah keheningan. 
Rasul Petrus dan juga murid yang paling dikasih-Nya Rasul Yohanes bangkit dari buat tempat mereka masing-masing. 
"Marilah kita bergegas ke sana" ajak mereka kepada yang lain. 
Mereka pergi ke kubur dan benar saja tidak menemukan siapa-siapa. Hanya kain pembungkus Yesus pada sisi kepala-Nya terdapat di atas kubur batu.

Di atas merupakan dialog imajinatif - singkat - yang saya bisa gambarkan dari dalam Injil kanonik. Sorotan pertama ialah bagaimana murid-murid yang cemas dan kedua wanita yang memberi kabar di hari Kebangkitan. Artikel hari ini saya tulis dalam rangka menghayati Kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus sudah bangkit! Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus membuktikan bahwa ini tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa. Hanya Tuhan saja yang bangkit. Ya Dia terbukti hidup! 

Sorotan pertama, seakan-akan Injil tak pernah berhenti menuliskan kesaksian sebenar-benarnya dan sejelas-jelasnya. Kecemasan ini tergambar dari sikap skeptis Rasul Tomas, salah satu dari dua belas Murid yang ragu dan skeptis. Rasul Yohanes mencatat dalam Injil: (Lih. Yoh. 20:24-29)
Yohanes 20:27-28  Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."  (28)  Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Rasul Tomas bukan saja diizinkan melihat tetapi mencucukkan tangannya ke tubuh Yesus. Untuk pembuktian Yesus yang bangkit adalah Yesus sama yang mati di kayu salib. Ron Rhodes menyebutkan "Kebangkitan adalah inti dari Kekristenan". Saya sependapat bila Yesus tidak bangkit maka Ia sama dengan pemimpin Agama lainnya, guru kebenaran lainnya dan penyembuh lainnya. Tapi ini berbeda. Para Murid sampai tidak menyadari dan ragu bahwa Ia sungguh bangkit. Ia mengalahkan maut. 

Gary Habermas dan Benjamin C.F. Shaw, dua sarjana Perjanjian Baru yang membela Kebangkitan Yesus Kristus menyatakan ada 6 fakta yang membuktikan Yesus bangkit:
  1. Yesus mati dalam peristiwa penyaliban;
  2. Para murid mengalami pengalaman langsung Yesus yang bangkit menampakkan diri;
  3. Kebangkitan dikumandangkan dalam waktu yang singkat setelah penyaliban-Nya;
  4. Murid Yesus berubah karena pengalaman ini, bahkan pada titik bersedia untuk mati dalam memberitakan kebangkitan-Nya;
  5. terakhir, Yakobus, saudara Yesus dan 
  6. Paulus (Saulus dari Tarsis) menjadi bertobat karena pengalaman yang mereka anggap sebagai penampakan kebangkitan Yesus.
Sorotan kedua, salah satu kriteria autentik sebuah sejarah atau tulisan kuno ialah rasa malu. Dalam Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) pembawa kabar pertama dari kubur adalah para wanita. Bila mengikuti penilaian zaman tersebut, kesaksian wanita tidak dianggap kredibel pada saat itu. Jadi, rasa malu yang tadi saya kemukakan ialah informasi yang potensial janggal dan memalukan dari para wanita. Informasi ini dicatat bahkan diteruskan oleh Gereja.

Kemudian yang tidak dipercayai awalnya oleh para Murid. Seperti tercatat dalam Injil Lukas:
Lukas 24:11  Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
Salah satu insight yang saya dapatkan membaca tafsiran Fr. Tadros Malaty. Dia mengungkapkan melalui tulisan bapa Gereja (St. Gregorius yang Agung) bahwa dahulu wanita memberikan buah pengetahuan yang baik dan jahat yang berasal dari iblis kepada pria (Kej 3:6) dan kali ini wanita memberitakan kemenangan dan pemulihan dari kebangkitan-Nya.* Singkatnya pemulihan ini dijadikan bersifat universal, dahulu menawarkan kematian namun sekarang memberitakan kehidupan dari Tuhan.

Sampai mereka sendiri yang membuktikannya. Pergi ke kubur dan kosong. Yesus telah bangkit. Ia memberikan harapan pada kita yang percaya pada-Nya tidak mati melainkan hidup.
Yohanes 11:25-26  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,  (26)  dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Dua hal di atas saya kemukakan bersifat apologetis. Dewasa kini, saya kembali mengajak merefleksikan apa makna kebangkitan Yesus bagi Anda? Harapankah? Sukacitakah? Kehidupan? Sesungguhnya Dia adalah Tuhan? 

Ilustrasi Para Wanita Kaget Batu Kubur Terguling
Sumber: freebibleimages.org/illustrations/yo-resurrection/

Tenang. Jangan khawatir. Anda tidak sendiri bila dahulu atau sekarang Anda masih meragukan kebangkitan Yesus. "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" pertanyaan dari para wanita yang mengunjungi kubur Yesus membuktikan mereka tidak memikirkan kebangkitan-Nya akan terjadi. Murid-murid juga pernah cemas, takut, bahkan hingga kembali ke pekerjaan masing-masing (Yoh 21). Jelas saja, perkataan-Nya terlampau ajaib untuk dipercayai manusia biasa. Ia sungguh-sungguh hadir, menampakkan diri, luka di tangan dan lambung-Nya benar-benar membuktikan Diri-Nya bangkit. Syukur kepada-Nya, para Rasul meneruskan setiap berita Injil secara otentik dari zaman itu hingga sekarang. 

Bagi saya pribadi, kebangkitan Yesus adalah pembelaan (apologetis) keilahian-Nya secara tidak langsung (teruntuk spektis) dan memberikan harapan kepada yang percaya pada-Nya setelah kematian secara langsung. "Akulah kebangkitan dan hidup" sungguh-sungguh tidak hanya bicara namun juga tindakan-Nya seperti demikian. Ia sanggup dan membuktikannya pada para Murid dan kita pada dunia.

Sekali lagi, apa makna kebangkitan Yesus Kristus bagi Anda pribadi? 

Segala puji kepada Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan kasihanilah,
Tuhan kasihanilah,
Tuhan memberkati, 
Amin.

Catatan:
*Selengkapnya Anda dapat menerjemahkan tulisan lengkap sebagai berikut: "Observe how the sin of the human race fell way just in the same manner when it was initiated. In paradise, the woman was the cause of man’s death (Gen 3:6). Now, a woman leaves the tomb to proclaim life for mankind. Mary recounted the words of the One who restored her life to her; and it was a woman who had recounted the words of the snake and which led to death. It seems that the Lord was telling the human race through deeds and not through words: ‘Receive the source of life from the hand that had offered the death potion". - St. Gregory the Great.


Bacaan lebih lanjut:
1. Craig Evans dan N. T. Wright, Jesus, The Final Days: What Really Happened, Louisville: Westminster John Knox Press, 2009. Cocok sebagai bahan bacaan para skeptis tentang kematian dan kebangkitan Yesus. 

2. Craig A. Evans, Merekayasa Yesus, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2005, hlm 42. Kriteria rasa malu adalah informasi yang potensial menciptakan sesuatu yang janggal atau memalukan bagi gereja mula-mula bukanlah sesuatu yang ditemukan orang Kristen sesudah Paskah. Perkataan dan tindakan "yang memalukan" adalah hal-hal yang melacak balik pelayanan Yesus. Suka atau tidak, hal itu tidak bisa dihapuskan dari bank data Yesus. Evans memberikan contoh baptisan adalah untuk orang berdosa. Namun, Injil tetap mencatat bahwa Yesus dibaptis. Catatan ini tidak dihapuskan atau dikurangi. Fakta bahwa penulis Injil berupaya menceritakan kebenaran yang terjadi.

3. Fr. Tadros Malaty, Interpretation of the Gospel According to St. Luke, Sporting: The Church of St. George the Martyr. Tersedia di: Bible Commentary Books | Saint Mina Coptic Orthodox Church (stminahamilton.ca) diakses 31/3/2024.

4. Fr. Tadros Malaty, The Patristic Commentary: The Gospel According to St. John, Sporting: The Church of St. George the Martyr. Tersedia Bible Commentary Books | Saint Mina Coptic Orthodox Church (stminahamilton.ca) diakses 31/3/2024.

5. Joseph M. Holden, The Harvesy Handbook of Apologetics, Eugene: Harvest House Pub, 2018. Baca pada bagian Gary R. Habermas dan Benjamin C.F Shaw "Is there evidence that Jesus Rose from the Dead?".  

6. Ron Rhodes, 5 Minute Apologetics for Today, Eugene: Harvest House Pub, 2010. Pada hari 197 berjudul "The Resurrection: The Heart of Biblical Christianity". Rasul Paulus dengan jelas menuliskan 1 Korintus 15:14-15  Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.  (15)  Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis