Ulasan - How Got the Bible karya Timothy Paul Jones
Jika Anda sedang mencari kebenaran akan Alkitab, buku ini adalah referensi yang baik. Bukan saja karena ditulis oleh seorang guru, dosen, bidang Apologetika, melainkan kejujuran yang terkandung dalam buku tersebut.
How We Got the Bible karya Timothy Paul Jones berhasil membuat saya menyelami bagaimana kitab suci kita tertulis, tersebar, terjemahan dan menjawab seputar pertanyaan nyeleneh maupun yang penting. Mungkin bagi sebagian pihak mempertanyakan kitab suci adalah sebuah kelancangan. Tapi tidak bagi Kristianitas, kita bisa menguji Alkitab bagaimana ditulis, disebar, disalin dan diterjemahkan.
Timothy dengan jelas menuliskan di akhir bukunya bahwa ia menulis dengan kejujuran.
What I’ve worked to develop in How We Got the Bible is the type of book that I needed back then as I struggled to understand the origins of Scripture. (Hal 212)
Ia yang sudah menjadi teolog pernah meragukan tulisan suci yang kita pegang dan baca sekarang. Maka tak heran dalam buku ini, kita menemukan:
1. Bagaimana kita mendapatkan Kitab Perjanjian lama? Baik cara menurunkan dari Allah ke Musa, kemudian kitab-kitab mana yang termasuk dalam Perjanjian Lama. Penting kita mengingat perjalanan umat Israel dengan janji mesianik mengantarkan kita akan nubuatan juruselamat dunia.
2. Bagaimana kita mendapatkan kitab Perjanjian Baru? Dapatkah kita memercayai Perjanjian Baru memang topik menarik. Bahkan banyak yang meragukan. Timothy dengan lugas membahas ini. Siapa yang menulis? Perjanjian Baru merupakan kitab yang paling banyak dikritik terutama soal penulisannya.
3. Terakhir, tentang bagaimana Alkitab tersusun dari manuskrip tersisa? Kita tentu tahu mengenai banyaknya terjemahan Alkitab. Ini bukanlah kelemahan melainkan keunggulan dan kekayaan dari tulisan Allah. Timothy menceritakan bagaimana terjemahan bahasa Inggris dapat terjadi. Siapa yang membuat ayat dan pasal itu.
Oddly enough, Erasmus’ goal in this project wasn’t to publish a Greek New Testament at all; his primary purpose was to showcase his fresh rendering of the Latin Bible! (Hal 177)
Tiga pokok bahasan ini menurut saya cukup masif dijelaskan. Tidak sulit kata-katanya, mudah dipahami meski topik yang disampaikan penting dan serius. Pada bagian akhir buku, Timothy menuliskan apa saja isi injil gnostik/apokrifa, bagaimana proses penulisan Kitab Suci - diilhami - dan juga catatan kakinya lengkap.
Saya mendorong bagi yang suka menanyakan keabsahan dan kewibawaan Alkitab dapat membaca buku Timothy Paul Jones. Tidak sia-sia waktu anda dalam membaca tersebut. Anda akan semakin diperkaya akan informasi otoritatif Alkitab yang kita punyai sekarang.
Timothy juga menyampaikan bahwa
According to one scholar, the New Testament text is 92.6% stable. In other words, all these differences affect less than 8% of the New Testament text! What’s more, the overwhelming majority of these differences have to do with words that are misspelled or rearranged—differences that have no impact on the translation or meaning of the text (hal 150)
Selamat membaca buku How We Got the Bible
Download klik: Timothy Paul Jones - How We Got the Bible
Anda dapat menggunakan Google Play Book untuk format .epub
Komentar
Posting Komentar