Short Apologetics - Kristen mengajarkan Perkawinan Monogami

Kejadian 2:18 (TB) TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Saya terkejut dan terperangah saat ada polemikus yang mempersoalkan monogami di dalam Kristen. Di ajaran Kristen dijelaskan dalam video ini Poligami dalam Islam dan Kristen tidak mengatur perkawinan. Atau tidak ada hukum yang jelas dalam Alkitab mengenai perkawinan monogami. 

Ini adalah hal yang salah! Terlalu dangkal pemikiran dan analisanya. Jelaslah ayat di atas merupakan inisiatif TUHAN Allah untuk perkawinan. 

Namun, pertanyaan yang benar dan valid mengapa Allah mengizinkan Abraham, Raja Daud, Raja Salomo, dan lain-lainnya melakukan poligami (beristeri lebih dari satu). Inilah kehendak bebas manusia yang diberikan Allah. Dalam Ulangan 22:13-30 telah dijelaskan akibat dari perkawinan yang tidak benar telah diperingatkan Allah. Kehendak bebas manusia merupakan pemberian Allah, dan Ia tidak mengintervensi bukan karena tidak mampu melainkan Ia konsekuen terhadap tindakan-Nya. 

Ditambah lagi, akibat dari poligami yang tidak pernah mendapatkan damai sejahtera. Kecemburuan para Istri Abraham, Yakub, Raja Daud, dan lebih parah Raja Salomo penulis Amsal yang bijak berbalik arah kepada penyembahan berhala. Di dalam Alkitab, Allah mengizinkan umat manusia melakukan kehendak-Nya dan dicatat untuk kita pelajari nilai moralnya. Bukan berarti diikuti dan dicontoh setiap kejadian yang amoral. 

Oleh sebab itu, perkawinan monogami sedari dulu adalah inisiatif Allah saat penciptaan manusia. Ia menjadikan istri sebagai penolong bukan sebagai yang lebih rendah tetapi sepadan (setara sesuai peran masing-masing). TUHAN Allah sebagai yang Berotoritas tidak perlu setiap sesi, ayat, pasal dalam Alkitab ditulis mengenai penetapan hukum Monogami. Urusan perkawinan ialah inisiatif Allah bagi manusia. Singkatnya, Anugerah-Nya. 

Saran saya, omong kosong polemikus ini jangan dan tidak menggoyahkan iman anda. Bacalah, pelajari dan imani apa yang dikatakan dari Alkitab. Bertanyalah pada orang yang tepat, baca buku yang menunjang pengetahuan kekayaan kitab suci. 

R. C Sproul - "Bagaimana pilihan kita bisa ditentukan tetapi tidak dipaksakan? Karena mereka ditentukan oleh sesuatu di dalam diri - oleh siapa diri kita dan apa yang kita inginkan. Mereka ditentukan oleh diri kita sendiri. Ini adalah penentuan nasib sendiri (self-determination), yang merupakan esensi dari kebebasan." (Hlm 217, Essentials of the Christian Faith)