Refleksi - Kata

Yohanes 1:1-3 (TB) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Saat menonton TV saya menemukan satu film dibintangi oleh Cut Mini - Artis Senior Indonesia. Lucunya terkadang saya tidak tahu judul film yang sedang ditonton. Hanya saja tak jarang saya berurai air mata saat seseorang mengeluarkan kata-kata yang manis atau mengharukan.

Saya merenungkan kok bisa ya kata-kata kita bisa memiliki dampak. Sadarkah Anda bahwa kata-kata berasal kumpulan huruf yang terdiri dari dua, tiga bahkan lebih maka jadilah suatu kata.  

Dari kata-kata jadilah kumpulan kalimat.
Dari kalimat terbentuknya alinea.
Dari alinea tersusunlah paragraf-paragraf. Paragraf yang tersusun dapat menjadi pesan, surat ataupun email.
Bisa menjadi naskah buku, puisi, pantun, film, jargon dan masih banyak lagi. 

Kejadian 1:3 (TB) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 
Atau di versi terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini/Sehari-hari disebutkan:
Kejadian 1:3 (BIMK) Allah berkata, "Jadilah terang!" Lalu ada terang. 
Allah menciptakan dunia ini melalui Firman-Nya yang keluar dari Dia makanya terang itu hadir.

Berarti Allah begitu luar biasa dan menciptakan itu semua dengan kata-kata dan sadarkah kita bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa Allah. Ini dapat diartikan diri kita mencerminkan siapa Pencipta kita. Maka tak heran, kata yang keluar dari mulut kita dapat bersifat positif atau negatif.

Kata-kata ini juga yang dipakai oleh Rasul Yohanes dalam pembukaan injilnya bahwa segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Kita ingat bahwa Kata itu akhirnya menjadi manusia. Bambang Noorsena menunjukkan bahwa Presiden Pertama Indonesia, Ir.Soekarno mengutip prolog Yohanes ini saat Beliau memberikan pidato. (Menuju Dialog Teologis Kristen Islam, Andi Offset, 2001)

Memang kata itu sangat menguatkan
bisa menyakitkan 
bisa membunuh 
bisa melemparkan seseorang 
bisa membangkitkan membangun bahkan menciptakan seperti ini oleh Allah

Jadi, renungan kali ini cobalah untuk kita menggunakan kata-kata dengan bijak. Kita manusia mencerminkan siapa Pencipta kita. Kemana arah kata-kata kita keluar menentukan kedalaman hati kita. 

Oleh kata, Allah mencipta
Oleh kata, paragraf teratur
Oleh kata, hati dapat terluka
Oleh kata, kasih Yesus tak terukur

Sudahkah Anda mempergunakan kata-kata untuk memuliakan-Nya di tengah dunia? Apakah buktinya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tuduhan - Apakah Kristen Progresif Masuk Arus Utama?

Apologetika - Syafaat melalui Para Kudus

Doa Puja Yesus: Makna Teologis