Menjawab Tuduhan - Hitler Masuk Surga Ga? (2)
Sejalan dengan itu, Penulis sependapat dengan pengajaran di Gereja Ortodoks Koptik menjelaskan bahwa keselamatan tidak dijamin jika orang itu tidak menampakkan tanda-tanda pertobatan. Mungkin saja orang percaya mengabaikan syarat-syarat keselamatan. Ketiga syarat ini tidak terpisah dari darah Kristus yang sebenarnya membuat kita mendapatkan keselamatan itu antara lain: iman (percaya), sakramen (baptisan, konfirmasi, pertobatan dan pengakuan serta ekaristi), dan pekerjaan baik (benar).
Firman Tuhan jelas:
Kisah Para Rasul 2:38
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Singkatnya keselamatan melalui darah Kristus itu mutlak tetapi bila kita tidak meminta ampun dari dosa dengan cara dibaptis, buah pertobatan kita sama saja tidak percaya. Bertumbuh, tertanam, dan berbuah adalah ciri murid Kristus!
Sylva Donna pernah menulis Keselamatan Orang Kristen yang Bunuh Diri menyatakan keselamatan bisa hilang bila orang tersebut tidak sungguh-sungguh percaya dan bertobat. Karena seorang yang percaya dan bertobat tidak menyiayiakan anugerah kehidupan.
5. Semua memiliki kesempatan yang sama
Bagaimana bila seseorang tidak sempat berbuat baik?
Alkitab telah memberikan contoh yaitu penjahat di samping Yesus.
Lukas 23:40-43 (TB) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Peristiwa di atas mengindikasikan bahwa pengakuan dosa penjahat di samping Yesus diterima oleh-Nya. Bahkan penjahat ini belum sempat berbuat baik karena telah dipaku di kayu salib tetapi pertobatannya diterima oleh Yesus Kristus. Yang terpenting dia selamat, Yesus menjanjikan hal tersebut.
Lele dan Panggara dalam jurnal Makna Tujuh Ungkapan Yesus di Salib Bagi Orang Percaya menjelaskan pertobatan
bukanlah murni usaha manusia, tetapi karena semata-mata karena karya Allah yang bekerja dalam kehidupan manusia. Penjahat di samping Yesus tak sempat berbuat apa-apa, dibuktikan kaki tangannya yang terpaku. Tetapi Yesus meyakinkannya akan bersama-Nya di Firdaus.
Maka, keselamatan yang diperoleh oleh penjahat yang bertobat ini semata-mata karena ia bertobat dan sungguh-sungguh percaya dan mengandalkan Yesus. Inilah yang disebut iman yang menyelamatkan.
Pada akhirnya, pertobatan urusan pribadi masing-masing. Alkitab dengan tegas menyatakan Keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus. Undangan berlaku bagi setiap orang. Setiap saat dan waktu. Hingga akhir hayat pun, kita yakin percaya dan menyesali perbuatan dosa kita akan diampuni-Nya.
Baba Shenouda III, Paus Gereja Koptik dalam Seven Words of Our Savior on the Cross memberikan refleksi yang begitu indah. "Kita tidak memiliki cara untuk mengetahui siapa yang akan terpilih. Siapa mengira bahwa penjahat ini akan terpilih! Siapa yang mengira bahwa hanya dalam waktu satu jam orang ini akan mencapai apa yang orang lain membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapainya? kita hanya melihat dari penampilan; Kita meremehkan beberapa orang dan mengasihani yang lain, sementara
yang lain, padahal mereka mungkin jauh lebih baik dari kita. Akan tetapi, kami mengakui sungguh, pelaku kejahatan ini masuk surga dengan layak."
Kesimpulan:
1. Keselamatan tidak bisa hilang karena jaminan keselamatan adalah anugerah Allah melalui Yesus Kristus itu mutlak. Pertobatan menjadi titik balik kelahiran baru seorang percaya. Perbuatan baik dan benar adalah akibat percaya. Roh Allah akan memampukan dan menjaga kehidupan orang percaya hingga kesudahannya. Konsep keselamatan inilah yang berbeda dengan konsep Dondy Tan.
2. Matius 22:1-14 menjelaskan bagaimana seharusnya kita yang sudah di dalam kerajaan Allah menggunakan pakaian kebenaran. Sejalan dengan itu, Rasul Yakobus menegaskan iman disertai perbuatan. Dalam artian perbuatan baik adalah hasil/akibat/buah pertobatan karena keselamatan terjamin dalam Yesus Kristus.
3. Jadi, kembali kepada pertanyaan apakah Hitler masuk surga? Jawabannya Ya bila ia sungguh bertobat hingga detik terakhir. Karena tidak ada yang tahu apa yang ia lakukan hingga akhir hidupnya, seperti penjahat di samping Yesus.
4. Jika ia sendiri menyiayiakan anugerah maka bisa tidak selamat. Sekalipun ia percaya, Hitler mengabaikan pertobatan dan tetap hidup dalam dosa. Tak sungguh-sungguh percaya. Keselamatan bisa hilang jika pengakuan tidak serius dan penuh kebohongan terlebih tidak lahir baru. Contoh: Yudas Iskariot, Ananias dan istrinya.
5. Kita tidak dapat mengukur keselamatan orang lain melalui tindakan hanya karena kita tidak melakukannya.
Orang lain membunuh, kita tidak.
Orang lain menipu, kita tidak.
Orang lain memaki, kita tidak.
Orang lain memperkosa hak orang lain, kita tidak.
Ingatlah! Alkitab berkata semua orang sama di hadapan Allah. Sama berdosanya. (Rom 3:9-20) dan undangan berlaku untuk yang percaya maupun tidak (Mat 22:1-24; Yoh 3:16-18).
Untuk Dondy Tan: cara pikir anda tidak dapat dipaksakan untuk kitab suci, pengajaran lebih-lebih iman kami. Bagaimana rasanya bila kami memandang kitab suci dan pengajaran anda dengan perspektif kami?
Apakah Dondy Tan yakin diselamatkan dengan ajaran baru?
Salam berkat dalam Bapa Putera dan Roh Kudus.
Allah yang Esa.
Amin.
Bacaan lebih lanjut:
1. John McArthur, McArthur Bible Commentary, Nashville: Thomas Neslon, 1982
2. David Stern, Jewish New Testament Commentary, Clarksville: Jewish New Testament Pub, 1992.
3. Douglas O'Donnell, the Commentary of Matthew, available at: https://www.thegospelcoalition.org/commentary/matthew/#section-58. Akses 14 Jan 2023.
4. Rita Wahyu, Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin, 2005. Available at: https://www.sarapanpagi.org/16-perumpamaan-tentang-perjamuan-kawin-vt1431.html#p5054. akses 12 Jan 2023.
5. R. C Sproul, Matthew, Wheaton: Crossway, 2013
Donna, Sylva. "Keselamatan Dari Orang Kristen Yang Bunuh Diri." Veritas, 14(1), (2013).
6. Craig Keener, The IVP Bible Background Commentary, Downers Grove: Inter Varsity, 2014.
7. Barus, A. (2014). PANGGILAN DAN RESPONS MANUSIA. Jurnal Amanat Agung, 10(2), 273-320. Retrieved from https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/222
8. Lele, Aldorio Flavius, and Robi Panggarra. "Makna Tujuh Ungkapan Yesus Di Salib Bagi Orang Percaya." Jurnal Jaffray 13.2 (2015): 285-316.
9. Zai, Erwin Tonius. "Pentingnya Memahami Soteriologi Paulus Dan Yakobus." THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 2.1 (2020): 28-39.
10. Siahaan, Mauli. "Anugerah Dan Perbuatan Dalam Keselamatan Antara Paulus Dan Yakobus." Stulos: Jurnal STT Bandung 9 (2021): 147-165.
11. Sugiono, S., & Dompas, B. H. . (2022). Studi Komparatif Teologi Paulus berdasarkan Surat Roma dengan Teologi Yakobus berdasarkan Surat Yakobus tentang Keselamatan. ELEOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2(1), 50–67. https://doi.org/10.53814/eleos.v2i1.22
12. Sumber Koptik mengenai Soteriologi tersedia https://suscopts.org/resources/literature/orthodox-faith/. Chapter Soteriologi mengenai Salvation in Orthodox Perspective.
13. H.H Pope Shenouda III, The Seven Words Our Lord on the Cross, Dar El Tebaa El Kawmia, 1991, P24-37
14. David Jeremiah, Sepuluh pertanyasn yang sering ditanyakan orang-orang Kristen, San Diego: turning point, 2015. P23-7.
15. Bambang Noorsena, Menuju Dialog Teologis Kristen Islam, Yogyakarta: ANDI, 2001.
16. Rita Wahyu, Dosa, avaibale at: https://www.sarapanpagi.org/dosa-definisi-vt294.html#p72434 diakses 14/1/2023
17. Todd D. Hunter, Christinity beyond Belief, Yogyakarta: ANDI, 2010.
Komentar
Posting Komentar